Sabtu, 27 April 2024

Kabupaten Mojokerto Dukung Pemberdayaan Perempuan dan Santriwati

Diunggah pada : 16 Maret 2024 13:45:43 33
Audiensi pengurus organisasi Jam'iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) Kabupaten Mojokerto ke Kabupaten Mojokerto. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Kabupaten Mojokerto mengapresiasi dan mendukung atas program yang disampaikan pengurus organisasi Jam'iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) Kabupaten Mojokerto dalam memberdayakan perempuan dan menjadi suatu penggerak dalam penyelesaian masalah khususnya terkait perempuan.

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto (16/3/2024), Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyampaikan hal tersebut Ketika menerima audiensi dari pengurus organisasi JP3M Kabupaten Mojokerto, di kantor Pemkab Mojokerto. 

"Tentu ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Karena intinya adalah bagaimana kemudian menjadi bagian dari pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan yang spesial karena disini basic-nya. Para pengasuh, penduduk pesantren, hafidh, dan wali. Tentu ini akan menjadi satu gerakan yang sangat luar biasa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan para perempuan," ujar Bupati Ikfina.

Selain itu, pelaksanaan audiensi ini, organisasi JP3M juga menyampaikan terkait hasil rapat kerja tentang program-program yang akan dilakukan dalam kurun waktu pengurusan 2022-2027, dan laporan terkait kemitraan dengan Pemkab Mojokerto yaitu tentang pemberdayaan perempuan dan anak, pengadaan, Pelatihan terhadap perempuan.

Serta menjalin silaturahmi di bulan suci ramadan dan meminta arahan serta bimbingan dari Bupati Mojokerto dalam menjalankan organisasinya. Bupati Ikfina juga menjelaskan, dalam menangani berbagai kasus pelecehan terhadap anak perempuan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Penanganannya itu juga membutuhkan tim dari P2TP2A karena tim yang ada di kami, pemerintahan daerah ini. Kami sudah hire psikolog khusus untuk pendampingan beban dan sisi pendampingan hukumnya, sehingga tentu pendistrectnya, Ini adalah satu hal saling membutuhkan" jelasnya.

Bupati Mojokerto juga menyampaikan kegelisahannya terkait kesehatan santri perempuan yang berada didalam pondok pesantren. Kegelisahan tersebut diutarakan oleh Bupati Ikfina terhadap pengelolaan pemilahan sampah dari pembalut yang digunakan oleh santri perempuan, perencanaan reproduksi, serta kebersihan reproduksi dari para santriwati.

"Salah satu yang menjadi kegelisahan saya adalah, terkait dengan pesantren yang santrinya itu putri, salah satu kegelisahan saya adalah bagaimana ketika para santri ini dalam kondisi menstruasi. Kalau masalah kebersihan ibu-ibu sudah mengajarkan kepada anak-anak serta bimbingan dan pemantauan, tetapi pembalut yang sudah dipakai bagaimana cara untuk mengelolanya. Hal ini menjadi kegelisahan saya" jelasnya.

Sehingga dengan adanya organisasi JP3M, Bupati Ikfina mengharapkan, program yang telah dipaparkan bisa berjalan dengan baik, sekaligus memberikan dampak positif di Kabupaten Mojokerto.

”Harapannya pula, tetap berdasarkan marwah dalam mensyiarkan agama, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Semoga ini akan memberi manfaat untuk masyarakat dan bisa bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto. Mohon untuk pak Plt. Asisten dan perwakilan Bakesbangpol di tindak lanjuti nanti saya nunggu laporan pak Plt Asisten," pungkasnya. (idc/s)

#Pesantren #Kabupaten Mojokerto #perempuan #santriwati