Jumat, 20 September 2024

Jemaah Haji Asal Kabupaten Kediri Wafat di Kota Mekah

Diunggah pada : 6 Juni 2024 15:18:52 130
Muchlisoh Tarmuji (58 tahun) asal Dusun Pelem, Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri yang meninggal di Kota Mekah. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim

Jatim Newsroom - Kabar duka datang dari tanah suci, seorang jemaah haji asal Kabupaten Kediri yang tergabung dalam kloter 73 wafat di Kota Mekah. Jemaah perempuan yang wafat tersebut atas nama Muchlisoh Tarmuji (58 tahun) asal Dusun Pelem, Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. 

Berdasarkan pers rilis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pada Kamis (6/6/2024), diketahui Muchlisoh wafat pada Selasa 4 Juni 2024, pukul 10.00 waktu Arab Saudi, dikarenakan sakit usai menjalani umrah wajib. Ia juga mengalami riwayat penyakit kanker rahim.

Wakil Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Ahmad Allauddin menjelaskan, jemaah haji yang wafat bernama Muchlisoh itu sebelumnya sakit usai menjalani tahapan umrah wajib, kemudian dibawa oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) ke klinik. Namun, saat di klinik kesehatannya tak kunjung membaik, sehingga TKHI merujuk Muchlisoh ke Rumah Sakit An Noor Mekah, hingga akhirnya meninggal dunia.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Satu lagi jemaah asal Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di Makkah pada Selasa tanggal 4 Juni kemarin. Insya Allah, almarhumah husnul khotimah. Semoga amal ibadahnya di terima di sisi Allah," kata Allauddin. 

Sebelumya, Allauddin menerangkan, bahwa almarhumah sempat mendapatkan perawatan intensif dengan memberikan alat bantu pernapasan. "Sempat ada perawatan medis tapi kemudian takdir berkehendak lain dan meninggal dunia," tuturnya.

Jenazah Muchlisoh kemudian disalatkan di Masjidil Haram, dan dikebumikan usai shalat subuh, Rabu (5/6/2024) di Mekah.

Dengan satu lagi jemaah asal Embarkasi Surabaya yang meninggal tersebut, kini diketahui jemaah haji asal Embarkasi Surabaya yang wafat bertambah menjadi lima orang. Dua orang wafat di Rumah Sakit Haji Surabaya, satu orang meninggal dunia di Madinah, dan dua orang wafat di Mekah.

"Total ada lima orang yang meninggal dunia hingga saat ini. Dua orang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji dan tiga orang jemaah meninggal di tanah suci," jelas Allauddin.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Allaudin mengungkapkan, jemaah haji yang wafat pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, relatif sedikit. Hal tersebut, menurutnya karena ada pemeriksaan kesehatan di awal sebelum pelunasan biaya perjalanan ibadah haji. Sehingga, ke depan sistem tersebut akan diteruskan karena bisa menekan jemaah yang sakit maupun yang meninggal dunia. 

"Jadi sebelum bayar pelunasan haji jemaah wajib istitaah dulu. Nah, dari situlah sudah diketahui mana jemaah yang ada kendala pada kesehatannya atau sehat. Sehingga tingkat meninggal dunia pun tahun ini relatif sedikit dibandingkan tahun lalu yang saat jelang akhir kloter sudah ada puluhan jemaah yang meninggal dunia," ungkap Allaudin.

Selain itu, Allaudin menyebutkan, bahwa jemaah haji asal Embarkasi Surabaya yang masih di rawat di tanah suci juga relatif sedikit. 

"Ada yang masih dirawat di rumah sakit di Madinah dan Makkah tapi tidak banyak. Oleh karena itu kami mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan karena sudah mendekati Armuzna pada 9 Dzulhijah mendatang," pesan pria asal Blora ini.

Hingga, Rabu (5/6/2024), Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) telah memberangkatkan 88 kloter ke tanah suci dengan jumlah mencapai 32.621 orang atau sekitar 83 persen. Namun ada 18 orang yang masih tertunda keberangkatannya di Embarkasi Surabaya. Empat orang tertunda karena sakit, delapan orang sedang menunggu pemberangkatan ke tanah suci setelah sembuh dari sakit, dan enam orang adalah pendamping.

Embarkasi Surabaya menerima kedatangan 4 kloter pada Rabu (5/6/2024), yaitu kloter 89, kloter 90, dan kloter 91 dari Kabupaten Tulungagung serta kloter 92 yang merupakan gabungan Kabupaten Tulungagung dan Kota Surabaya. (vin/hjr).

#Haji #jemaah haji #Kabupaten Kediri #Berita Haji 2024