Jumat, 3 Mei 2024

Indeks Ketahanan Pangan Peringkat Terbaik di Jawa Timur, Pemkab Ponorogo Terima Surya Award

Diunggah pada : 10 November 2023 6:47:16 186
Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita menerima plakat penghargaan kategori daerah dengan indeks ketahanan pangan (IKP) terbaik dari Harian Surya di Surabaya, Kamis (9/11/2023). Foto : Insanul fadhil

Jatim Newsroom - Sektor pertanian di Ponorogo berkembang hebat. Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Ponorogo menempati peringkat 19 nasional dengan nilai 86,20 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Di seantero Jawa Timur, IKP Ponorogo berada di posisi ke-3 dari 29 kabupaten dan 9 kota yang ada.  

Atas capaian itu, Kabupaten Ponorogo meraih Surya Award dalam kategori daerah dengan IKP terbaik bersama dua Kabupaten Gresik dan Magetan. Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita yang datang menerima penghargaan bersamaan acara talkshow bertemakan “Menjaga Ekonomi Jatim tetap Stabil hingga 2024” di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (9/10/2023). 

Bunda Rita, sapaan Wabup Lisdyarita, mengungkap, data lahan sawah di Ponorogo kini bertambah sekitar 200 hektare sehingga luasan totalnya menjadi 35.100 hektare. Ketahanan pangan kian kuat karena produksi padi tembus angka psikologis 400 ribu ton gabah kering giling (GKG) pertahun. “Alhamdulillah hari ini memperoleh penghargaan di bidang ketahanan pangan dari Tribun Jatim Network,’’ kata Bunda Rita.

Aspek ketahanan pangan itu meliputi ketersediaan pangan, akses terhadap pangan, serta pemanfaatan pangan. Kondisi ini belum banyak tercapai di beberapa kabupaten. Pemkab Ponorogo memberi perhatian lebih pada sektor pertanian dengan mencanangkan pembangunan 250 sumur dalam untuk irigasi. Selain itu, bantuan alat mesin pertanian disalurkan kepada 140 ribu petani yang tergabung dalam 1.900 kelompok di Ponorogo. “Itu sebagai bentuk keseriusan dalam pembangunan di sektor pertanian,’’ jelas Bunda Rita.

Selain menggenjot produksi padi sehingga Ponorogo menjadi salah satu daerah penyangga pangan di Jawa Timur, Pemkab Ponorogo juga mendorong keanekaragaman pangan melalui olahan bahan makanan non-beras dan terigu. Dari sumber pangan lokal berbahan jagung, singkong, dan berbagai jenis umbi-umbian itu dapat tercipta menu yang bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). 

Tatkala harga bahan pangan naik sehingga memicu inflasi, Pemkab Ponorogo sengaja menggelar pasar murah. Masyarakat dapat menebus beras kualitas medium, minyak goreng, telur ayam, tepung terigu, dan bawang merah lebih murah lebih rendah dibandingkan harga di pasaran.

Sementara itu, Tri Mulyono, perwakilan dari Tribun Jatim Network, menyebutkan bahwa kabupaten/kota yang memperoleh penghargaan mendasarkan data dari sejumlah lembaga. Di antaranya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan  Badan Pusat Statistik (BPS). ‘’Penghargaan ini murni sesuai data resmi yang ada,’’ ungkapnya. (why/s)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo