Jumat, 3 Mei 2024

HPS Ke 43, Gubernur Khofifah : Momentum Jaga Kedaulatan Pangan Berbasis Lokal

Diunggah pada : 15 November 2023 20:08:56 76
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim melihat stand produk pangan di jatim expo saat peringatan HPS ke 43. (Wahyu)

Surabaya, InfoPublik- Guna mempertahankan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional, Gubernur Khofifah juga mengajak sejumlah pihak untuk menjadikan HPS ke-43 sebagai momentum dalam menumbuhkan semangat kedaulatan pangan Lokal.

Semangat kedaulatan pangan yang dimaksudkan adalah kedaulatan pangan yang berbasiskan pada potensi sumber pangan lokal.  "Mari kita kembangkan potensi sumber pangan lokal. Kita kembangkan lagi potensi wilayah dengan keberagaman pangan sumber karbohidrat pangan lokal yang keseluruhannya dapat mewujudkan kedaulatan pangan," katanya.

Jawa Timur, kata Gubermur Khofifah, kaya akan sumber pangan lokal yang kaya akan karbohidrat seperti umbi-umbian, sukun, porang, sorghum dan lainnya yang memiliki nilai gizinya setara beras. Tentu dalam pengembangan potensi sumber pangan lokal, dibutuhkan inovasi, kreatifitas dan kolaborasi. Salah satu contoh inovasi dan kreatifitasnya adalah dengan melakukan Pengembangan Pertanian Berbasis Keluarga Berkelanjutan.

Modelnya pun terbilang sederhana, yakni dengan perluas Pekarangan Pangan Lestari (Peka Pari) melalui pengembangan pemanfaatan pekarangan.Pertanian Berbasis Keluarga dapat menjadi faktor penting dalam upaya peningkatkan ketersediaan pangan tingkat rumah tangga dan sekaligus sebagai penyedia pangan yang beragam, bergizi, seimbang, aman dan terjangkau bagi masyarakat.

Sementara dari segi kolaborasi, Gubernur Khofifah mengajak para Bupati/Walikota untuk menangani masalah pangan secara terpadu. Selain itu kepada para ahli dari berbagai perguruan tinggi, ia meminta untuk melakukan riset dan pengembangan tentang peningkatan produksi dan produktifitas, seperti penemuan bibit unggul.

"Peringatan Hari Pangan Sedunia ini, marilah kita jadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stekholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup bergizi baik bagi masyarakat," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyampaikan, saat ini Jawa Timur menjadi tulang punggung lumbung pangan nasional. Selama tahun 2020 - 2022 Jawa Timur merupakan provinsi dengan produksi padi nomor 1 Nasional yaitu sebesar 9,526 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Bahkan tahun 2022 ketersediaan beras di Jatim juga surplus sebesar 2.410.862 ton.  "Angka sementara produksi padi di tahun 2023 sebesar 9,591 juta ton GKG atau setara beras sebesar 5,538 juta ton. Angka produksi ini lebih tinggi 64,9 ribu ton GKG dibandingkan angka tetap produksi tahun 2022 yang sebesar 9,526 juta ton GKG," terangnya.

Predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional juga terlihat dari kontribusi nomor 1 untuk komoditas jagung, cabe rawit, bawang merah, mangga, pisang dan mawar.  Hal serupa juga terjadi untuk komoditas pangan lain yang meliputi sapi potong, sapi perah, ayam petelur, daging, telur, susu, gula kristal tebu, tembakau dan garam yang juga merupakan nomor 1 Nasional.

Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi Nasional untuk komoditas perikanan meliputi tuna, cakalang, tongkol dan udang. "Ketahanan Pangan Jawa Timur saat ini dalam posisi sangat baik, bahkan mampu menjadi tulang punggung nasional. Ketersediaan beras kita tidak hanya surplus tapi juga mampu memenuhi kebutuhan di 18 provinsi lain. Kita hanya defisit pada kedelai dan bawang putih," ungkap Khofifah.

"Jadi mari kita bersama-sama mempertahankan Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional. Pada tahun 2020 hingga 2022, kita merupakan produsen padi tertinggi di Indonesia, dimana pada tahun 2022 mencapai 9,526 juta ton GKG," ajaknya. (MC Diskominfo Prov Jatim/hjr-pca)

 

 

#Khofifah Indar Parawansa #Gubernur Jawa Timur #gubernur khofifah #Hari Pangan Sedunia