Jumat, 3 Mei 2024

Gubernur Jatim Tutup Kegiatan PKN Tingkat II Angkatan II Tahun 2023

Diunggah pada : 22 Juni 2023 17:10:00 361
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara penutupan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Tahun 2023 sekaligus Pembukaan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IX. X, XI di R. Sasana Wiyata Praja, BPSDM Jatim, Surabaya, Kamis (22/6/2023). Fofo : Henry / JNR

Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menutup kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Tahun 2023, di R. Sasana Wiyata Praja, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur (BPSDM Jatim), Surabaya, Kamis (22/6). 

PKN Tingkat II adalah pelatihan struktural kepemimpinan pratama yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang telah memenuhi persyaratan dokumen sesuai ketentuan berlaku. Adapun peserta yang telah mengikuti PKN, berjumlah 60 orang, dengan 33 peserta dari luar Provinsi Jawa Timur, dan 27 peserta dari Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. 

Pada kegiatan yang juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Adi Suryanto, ini juga sekaligus dilakukan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IX, X, dan XI Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dengan jumlah peserta 120 orang. 

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengucapkan selamat kepada seluruh peserta PKN Angkatan II yang telah menyelesaikan pelatihan. 

“Seluruh Alumni PKN Angkatan II di BPSDM Jawa Timur semuanya saya ucapkan selamat, sukses dan teruslah memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara. Terima kasih semua sudah memberikan kesempatan bagi BPSDM Jawa Timur untuk membagi ilmunya, pengalamannya, dan jaringannya,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Khofifah mengimbau, supaya apa yang sudah dijadikan proyek perubahan dalam pelatihan, agar selanjutnya bisa dilakukan. “Dan nanti juga bisa dimasukkan pada usulan SINOVIK. Sehingga, sudah mulai bisa disiapkan rancang bangunnya. Dengan begitu BPSDM Jawa Timur, bisa memantau proyek perubahan yang sudah dilakukan oleh peserta PKN II,” katanya. 

Karena Jawa Timur memberikan anggaran yang sangat besar untuk sektor pendidikan, Gubernur Khofifah menilai ada hal penting dan serius untuk disiapkan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya mengacu pada ASN. 

“Anggaran di Pemprov Jawa Timur untuk pendidikan itu mungkin 34 persen, besar sekali. Maka, kepada seluruh pemimpin perubahan alumni PKN II Angkatan II di BPSDM Provinsi Jawa Timur ini, saya katakan PR-PR kita cukup banyak. Tapi kalau kita bersejaring dan bersinergi, InsyaAllah kita akan bisa mencapainya dengan cara-cara yang lebih efektif,” tuturnya. 

Gubernur Khofifah pun menambahkan, untuk menyiapkan Indonesia emas di tahun 2045 itu memang harus melakukan peningkatan kualitas SDM.

“Oleh karena itu, kita menyiapkan anggaran cukup besar untuk pendidikan di Jawa Timur dan Alhamdulillah prestasinya pun muncul dari 2020, 2021, 2022, 2023 siswa SMA/SMK di Jawa Timur diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes tertinggi di Indonesia. Begitu juga BPSDM, saya rasa banyak sekali inovasi dan perubahan yang mendapatkan pengakuan dari LAN RI sehingga menjadi BPSDM nomor satu di Indonesia,” tambahnya. 

Melalui kegiatan ini, Khofifah pun berharap semoga menjadi role model atau panutan bagi banyak provinsi lain. “Karena banyak provinsi lain yang juga mengikuti diklat di sini. Semoga ini akan menjadi referensi bagaimana penyiapan kompetensi ASN baik di Kabupaten/Kota maupun Provinsi di negeri Indonesia, karena ini sesungguhnya didedikasikan untuk seluruh ASN di Indonesia,” harap Khofifah. 

Sementara itu, Kepala LAN RI, Adi Suyanto juga menyampaikan apresiasinya kepada Provinsi Jawa Timur yang bisa menjadi panutan bagi provinsi lain atas pengembangan kapasitas ASN. 

“Saya mengapresiasi Jawa Timur di bawah pimpinan Ibu Khofifah ini luar biasa. Saya kira Jawa Timur dua tahun terakhir ini selalu kita jadikan role model dalam pengembangan kapasitas ASN. Bahkan BPSDM telah mampu menginisiasi banyak perubahan,” tutur Adi. 

Selain Provinsi Jawa Timur, Adi juga mengapresiasi BPSDM Jatim yang telah mampu menginisiasi inovasi. 

“Karena saya belum menemukan satu BPSDM pun di Indonesia yang seperti di Jawa Timur. BPSDM Jatim bisa menciptakan program menarik untuk meningkatkan kapasitas ASN. Kalau zaman dulu BPSDM itu tempat pembuangan ASN-ASN bermasalah, tapi sekarang diklat di BPSDM harus memiliki kontribusi untuk pengembangan karir dan kapasitas, hingga menyiapkan kompetensi ASN yang mampu memberikan sumbangsih positif bagi capaian kinerja modernisasi,” terang Adi. 

Kepada alumni peserta PKN Tingkat II Angkatan II, Adi berharap ke depan apa yang diperoleh dari proses pembelajaran di BPSDM Jatim ini bisa diimplementasikan, sehingga baik semua kawan-kawan, staf dan koleganya bisa didorong agar belajar tentang perubahan. 

“Inovasi saat ini seperti jamur di musim hujan tumbuh di mana – mana, tetapi apabila 10 tahun lalu tidak didorong perubahan inovasi itu, mungkin hari ini juga perubahan itu masih belum bergerak. Kalau hari ini dievaluasi diklat itu banyak memunculkan aplikasi tidak masalah. Maka, saya rekomendasikan PKN II, ayo jangan bikin aplikasi-aplikasi baru tapi sempurnakan aplikasi yang ada untuk mengintegrasikannya menjadi lebih baik dan mudah digunakan masyarakat,” pesan Adi. (vin/s) 

#Gubernur Jawa Timur #gubernur khofifah #BPSDM Jatim #Penutupan PKN #LAN