Jatim Newsroom - Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang diperingati setiap 17 Agustus per tahunnya, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi memiliki fakta menarik di dalamnya yang membuat seluruh masyarakat sebagai warga negara Indonesia harus mengetahuinya. Berikut beberapa fakta menarik tersebut ;
Berdasarkan Indonesia Baik Kemenkominfo RI, fakta menarik di balik Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat.
Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang. Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir.
Soekarno dan Hatta bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang.
Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang.
Fakta menarik selanjutnya adalah, naskah asli proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, tapi tidak ditandatangani. Naskah tersebut, kemudian diketik menggunakan mesin ketik milik Angkatan Laut Jerman, karena hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji Jepang di kediaman Laksamana Maeda. Naskah ini otentik karena ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.
Draf Teks Proklamasi hampir hilang usai diketik Sayuti Melik. Ditemukan oleh wartawan bernama BM Diah di bak sampah dan disimpan selama 46 tahun hingga diserahkan kepada pemerintah Orde Baru pada 29 Mei 1992.
Pembacaan Teks Proklamasi berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, bertepatan pada hari Jumat 9 Ramadan 1364 H.
Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno didampingi Moh. Hatta. Dua jam sebelum pembacaan Teks Proklamasi, diketahui Soekarno masih tertidur pulas karena sakit Malaria.
Selanjutnya, pada proklamasi upacara digelar dengan sederhana tanpa protokol. Tiang bendera berupa bambu kasar yang ditancapkan ke tanah dan disiapkan beberapa saat sebelum acara dimulai.
Setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan selesai, dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo.
Bendera Merah Putih dijahit tangan oleh Fatmawati dari kain pemberian Hitoshi Shimizu, kepala Departemen Propaganda, yang didapat dari Gudang Jepang di daerah Pintu Air Jakarta Pusat.
Foto peristiwa Proklamasi diabadikan oleh Mendur Bersaudara, yang setelah itu mereka diburu tentara Jepang. Berkat mereka, rakyat Indonesia kini bisa melihat tiga foto peristiwa kemerdekaan.Negatif film dari foto pembacaan proklamasi yang dibuat Mendur Bersaudara disembunyikan di bawah pohon.
Sedangkan untuk penyebaran berita proklamasi ke luar negeri, fakta menariknya dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Adam Malik cs melalui peralatan milik kantor berita Domei (kini Antara). (vin/s)