Sabtu, 27 April 2024

Dubes Kanada Dorong Ibu dan Anak Indonesia Konsumsi Garam Beryodium

Diunggah pada : 28 Februari 2024 23:07:07 54
Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton saat berada di pabrik garam beryodium PT. Sumatraco Langgeng Makmur di Surabaya, Rabu (28/2/2024). Foto : Hendry

Jatim Newsroom- Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton mendukung langkah pemerintah dalam pemenuhan nutrisi melalui garam beryodium, terutama untuk ibu hamil dan anak.

“Mengkonsumsi garam beryodium sangat penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan otak anak. Dengan nutrisi yang tepat, maka anak pertumbuhannya akan bagus, untuk investasi masa mendatang, supaya generasi sehat,” ungkapnya saat berada di pabrik garam beryodium PT. Sumatraco Langgeng Makmur di Surabaya, Rabu (28/2/2024).

Upaya itu menurutnya, sejalan dengan program prioritas Presiden RI, Joko Widodo dalam menangani stunting yang juga membutuhkan nutrisi bagus. Karena itu, pihaknya mendukung produksi garam beryodium dengan standar kualitas yang bagus, sebagai investasi di bidang kesehatan untuk ibu dan anak. “Karena kami mensuport kegiatan nutrisi internasional, khususnya untuk garam beryodium, dan itu sangat penting,” ujarnya.

Jess senang saat mendarat cerita dari pihak Sumatraco bahwa produk garamnya telah memenuhi standar gizi. Kunjungan Dubes Kanada ini berlangsung hangat. Sumatraco dan Dubes Kanada juga bertukar cinderamata.

Kemudian, Jess berkesempatan keliling di unit produksi garam. Mulai dari pengolahan hingga pengepakan. Produsen garam beryodium dengan produknya yang terkenal "Kerapan Sapi" ini dalam setahun memproduksi 800.000 ton.

"Kami memang didampingi dari Nutrisi Internasional. Kami bersyukur produk kami telah memenuhi standar ini. Kami senang mendapat support dari Dubes Kanada langsung," kata Iksan, perwakilan dari PT Sumatraco Langgeng Makmur.

Sementara itu, County Director Nutrition International, Herrio Hattu menyatakan bahwa kebutuhan nutrisi sangat penting untuk kesehatan.“Garam beryodium itu, bukan hanya untuk menurunkan penyakit gondok dan sebagainya, tapi penting untuk pertumbuhan otak bayi, janin,” tuturnya.

Sehingga, bagi ibu yang kekurangan garam beryodium, menurutnya berpotensi menimbulkan masalah jika sedang hamil, serta anaknya juga bisa mengalami masalah pada perkembangan otak. Untuk itu, ia berupaya  membantu masyarakat agar mengetahui standar garam beryodium yang baik, yakni 30 ppm itu harus terpenuhi.

“Bukan hanya semata bisa memproduksi banyak, terlebih adalah ingin mewujudkan anak-anak yang sehat dan ibu-ibu yang sehat di Indonesia yang bisa mengonsumsi garam beryodium dengan standar yang baik,” pungkasnya. (hjr)

#Jawa Timur #dubes kanada