Senin, 6 Mei 2024

Dinkes Kota Surabaya Cegah Penyakit Tidak Menular Pasca Lebaran

Diunggah pada : 17 April 2024 15:05:04 67
Tangkapan layar gambar Ketua Tim Kerja PTM Dinkes Kota Surabaya, Nur Laila (kanan) saat menjadi pembicara dalam dialog interaktif di RRI Surabaya, Rabu (17/4/2024).

Jatim Newsroom – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya sampaikan upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat selama libur lebaran Idulfitri 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Kerja PTM Dinkes Kota Surabaya, Nur Laila, saat berkesempatan menjadi pembicara dalam dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, pada program siaran Surabaya Pagi Ini, bertajuk ‘Waspada Penyakit PTM Pasca Lebaran’, Rabu (17/4/2024).

“Kami dari Dinkes Kota Surabaya telah melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah penyakit tidak menular pada masyarakat saat libur lebaran, yaitu sosialisasi, serta melaksanakan skrining. Selain itu, kami  menganjurkan masyarakat supaya jangan lupa tetap mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, batasi karbohidrat, dan tahu kadar konsumsi GGL atau gula, garam dan lemak,” tutur Nur. 

Lebih lanjut, Nur mengungkapkan, kasus penyakit yang banyak ditemukan saat libur lebaran periode 6-15 April 2024 ini, untuk kategori PTM kunjungan ke puskesmas didominasi oleh penyakit hipertensi, diabetes, GERD atau penyakit pencernaan, dan sakit kepala. 

“Kasus rujukan fasilitas kesehatan didominasi oleh penderita hipertensi dan diabetes. Jumlah kunjungan hipertensi dan diabetes ke puskesmas selama libur sebagian besar berusia pra lansia yaitu pada 45-59 tahun. Sedangkan pada usia lansia yaitu lebih dari 60 tahun,” ungkapnya. 

Penyebab terjadinya PTM pada masyarakat saat lebaran, menurut Nur, berasal dari banyaknya makan berbagai macam makanan dengan sembarangan, seperti makanan berlemak, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas. 

“Ini yang perlu diwaspadai bagi warga Kota Surabaya, jangan lupa kontrol bagi mereka penderita hipertensi, diabetes, strok, dan jantung. Karena lebaran ini adalah momen yang memicu terjadinya peningkatan kambuhnya penyakit PTM seperti hipertensi dan diabetes," tukas Nur. 

Bagi orang yang tidak terindikasi penyakit diabetes, Nur menyampaikan, agar mengetahui kadar konsumsi gula, garam, dan lemak. “Untuk gula bagi orang yang bukan diabetes maksimal empat sendok makan, garam setengah sendok teh, dan lemaknya lima sendok makan. Selain itu, untuk mencegah diabetes banyak-banyaklah konsumsi buah dan sayur, serta olahraga minimal 30 menit per hari,” terang Nur. 

Sedangkan untuk masyarakat dengan penyakit digeneratif yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan semakin memburuk dari waktu ke waktu, Nur mengimbau agar selalu melakukan kontrol secara rutin. “Untuk mencegah penyakit degeneraitf, masyarakat bisa akses puskesmas untuk melakukan kontrol supaya kondisi kesehatannya tetap stabil. Selain itu harus membatasi mengonsumsi makanan yang memicu terjadinya PTM,” imbau Nur. 

Nur menyebutkan, selama libur lebaran di Kota Surabaya ada 63 puskesmas dengan layanan 24 jam yang siap melayani masyarakat. “Kami di Dinkes Kota Surabaya juga mengadakan kegiatan masyarakat di posyandu untuk pemeriksaan para pekerja, skrining perusahaan swasta, kerja sama dengan universitas seperti UNAIR melakukan pemeriksaaan mahasiswa dan organisasi seperti fatayat dan muslimat. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan kepada OPD kelurahan dan kecamatan,” sebutnya. 

Kepada masyarakat yang sudah memiliki riwayat PTM khususnya yang tidak sedang kambuh atau merasa sehat, Nur mengatakan, perlu adanya edukasi rutin untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan kontrol kesehatan. 

“Ada program layanan homecare yang merupakan program pendekatan face to face kepada masyarakat dengan mendatangi pasien hipertensi yang tidak rutin kontrol dan mengedukasi supaya memahami kalau kontrol itu penting. Program ini dilakukan oleh para mahasiswa magang yaitu MSIB,” ujarnya. 

“Kami pun bekerja sama dengan kampus merdeka yang memberikan dukungan tenaga, untuk memberikan pendekatan terhadap pasien hipertensi di Surabaya. Agar mereka mau kontrol rutin dan memonitor tekanan darahnya secara rutin. Alhamdulillah dari 63 puskesmas kami terdapat 57 mahasiswa magang di setiap puskesmas,” sambung Nur.  

Nur memaparkan, keluhan masyarakat Kota Surabaya yang paling banyak ketika libur lebaran adalah hipertensi, diabetes, ISPA dan diare. Oleh karena itu, Nur berpesan supaya secara aktif melakukan pencegahan terhadap PTM. “Jangan menunggu kita sakit tapi rajin lah memeriksakan diri kita melalui fasilitas kesehatan dan puskesmas terdekat. Karena kita tidak mengetahui kondisi kita, mencegah itu lebih baik dari pada pengobatan. Sehingga tercegah dari penyakit degeneratif,” pungkasnya. (vin/s) 

#lebaran #Dinkes Kota Surabaya #Idulfitri 1445 Hijriyah #PTM #Penyakit Tidak Menular