Minggu, 5 Mei 2024

Cegah Calon Ibu Anemia, Pemkab Mojokerto Gelar Minum TTD di SMP Negeri 2 Kemlagi

Diunggah pada : 29 Juli 2023 10:56:50 47
Sumber foto : Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Pemkab Mojokerto terus menjalankan program minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak. Program tersebut, berguna agar mencegah remaja putri yang merupakan calon ibu alami anemia kronis sehingga dapat menyebabkan melahirkan bayi stunting. Kali ini program minum TTD berlangsung di SMP Negeri 2 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jumat (28/7/2023). 

Program minum TTD yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif) tersebut, dipimpin langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Kegiatan diawali dengan melakukan senam bersama seluruh siswa-siswi.

Pada momen itu, Bupati Ikfina berkesempatan menyerahkan secara simbolis tablet tambah darah kepada kepala sekolah SMP Negeri 2 Kemlagi, Sri Indrayani. Bupati Ikfina juga membuka sesi tanya jawab kepada para siswa terkait sel darah merah dan anemia, serta menyerahkan hadiah berupa kaos bagi siswi yang berhasil menjawab pertanyaannya.

Bupati Ikfina melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (29/7/2023) mengungkapkan, pelaksanaan minum TTD secara serentak merupakan program dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang wajib dilakukan di seluruh Indonesia. Karena saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar, terkait dengan ancaman terhadap kualitas SDM yang disebut dengan stunting.

"Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis," terang Ikfina. 

Karena diketahui kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka,  Bupati Ikfina mengimbau seluruh siswi SMP Negeri 2 Kemlagi agar mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” jelas Bupati Ikfina.

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto tersebut juga mengimbau, agar seluruh siswi selalu mengonsumsi makanan mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya. Hal tersebut perlu dilakukan, karena selain anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, pada pelaksanaan minum TTD tersebut, juga turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik, Kepala Puskesmas Kemlagi Lailatul istiqomah, dan Forkopimca Kemlagi. (vin/s)

#stunting #Bupati Mojokerto #Kabupaten Mojokerto #Pemkab Mojokerto