Rabu, 1 Mei 2024

Bupati Ponorogo Nangis Lihat Wisudawan-Wisudawati Program Tahfidz Sungkem Orang Tua

Diunggah pada : 7 Maret 2024 20:36:38 55
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengusap air mata ketika menyaksikan prosesi sungkem wisudawan dan wisudawati Tahfidz Al-Qur’an di Pendopo Agung, Kamis (7/3/2024). Foto : Erwin suganda

Jatim Newsroom - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersikap melankolis tatkala mewisuda ribuan pelajar SMP yang lulus Program Tahfidz (menghafal) Al-Qur’an. Air mata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri sancoko—tumpah bersamaan 3.672 siswa dan siswi itu sungkem kepada orang tuanya.   ‘’Kalau boleh cengeng, saya pasti akan menangis.  Walaupun menjadi bupati yang tangguh, akhirnya menangis juga,’’ kata Kang Bupati di Pendopo Agung,  Kamis (7/3/2024).

Kang Bupati merasa haru lantaran jumlah wisudawan dan wisudawati  Program Tahfidz tingkat SMP kali ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu. Perbandingannya hampir dua lipat. Dia optimistis program yang mengacu Peraturan Bupati (Perbup) Ponorogo Nomor 37 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keagamaan Pada Pendidikan Dasar itu bakal menggelinding seperti bola salju. ‘’Membaca dan menghafal Al-Qur’an akan menjadi kebiasaan anak-anak di Ponorogo. Ada dua gol secara temporary dan transeden sehingga lahir anak yang berakhlakul karimah, hebat SDM-nya, dan moralnya baik,’’ terangnya.

Perbup 37/2022 terbit setelah Kang Bupati bertemu Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar. Kang Bupati disarankan mengeluarkan peraturan tentang penyelenggaraan pendidikan di  SMP yang nyaris sama dengan  madrasah tsanawiyah (MTs). Tiga tahun berjalan, ribuan pelajar sudah menjalani wisuda dengan hafalan minimal Juz 30 (jenjang SD) serta  Juz 30, Juz 1, dan Juz 2 untuk jenjang SMP. Bahkan, tidak sedikit yang hafal 30 juz.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo Nurhadi Hanuri mengatakan bahwa membentuk karakter seorang anak seyogianya berlangsung sejak dini. Menanamkan kebiasaan yang baik dengan membaca dan menghafal Al-Qur’an, salah satunya.  ‘’Ketika anak-anak dapat memahami Al-Qur’an dengan bai, maka akan membentuk iman dan takwa lebih bagus. Tingkat kenakalan remaja akan berkurang dengan sendirinya dan anak-anak lebih patuh kepada orang tua. Hal positif seperti ini yang dibangun melalui program sekolah rasa madrasah,’’ urai Nurhadi. (why/hjr)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo