Sabtu, 27 April 2024

Buka DiLA 2024, Sekdaprov Adhy Karyono Minta Pejabat Eselon II Jatim Tanggap Bencana

Diunggah pada : 27 Januari 2024 9:14:41 61

Jatim Newsroom- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus menyiapkan serta membekali pejabat Eselon II dengan kesiagaan dan tanggap bencana, salah satunya  melalui pendidikan dan latihan Disaster Leadership Academy (DiLA) tahun 2024, di Wanawisata Coban Rais, Kota Batu, Jumat (26/1/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono dalam sambutannya dipembukaan Disaster Leadership Academy 2024 mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran dan kepedulian akan bencana. Hal ini karena pemimpin menjadi ujung tombak dalam mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan atau mitigasi bencana.

"Jika dalam kondisi normal atau biasa, kita mudah dalam melaksanakan koordinasi dan komunikasi kegiatan, tapi bagaimana kita bisa mengatur dalam keadaan bencana dimana jaringan komunikasi terputus, fasilitas rusak, dan keadaan carut marut,"ujarnya.

Dikatakannya pemimpin harus mempunyai  sense of crisis, Kepedulian dan empati dalam menangani suatu bencana. "Oleh karena itu kita berharap, setelah DiLA ini selesai, seluruh JPT Pratama bisa menjadi role model dalam penanganan bencana," kata Sekdaprov.

Dalam penanganan bencana, kata Sekda Adhy Karyono, terdapat empat siklus penanggulangan diantaranya tahap pencegahan dan mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap tanggap darurat, serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Menurutnya, pemimpin harus selalu mengambil peran dalam keempat siklus tersebut.

Pada tahap pencegahan dan mitigasi, pemimpin harus mampu memetakan wilayah-wilayah yang rawan akan bencana."Jadi kita harus bisa mengidentifikasi, memetakan di wilayah ini bencana yang sering dihadapi apa, misalnya banjir bandang. Kemudian dicari solusinya, karena bencana itu ada tiga, bencana alam, bencana sosial dan bencana akibat ulah manusia," ungkapnya.

Berikutnya tahap kesiapsiagaan. Pada tahap ini pemimpin, harus mampu mengambil langkah-langkah yang tepat saat bencana alam datang. Tahap kesiapsiagaan biasanya dilakukan menjelang terjadinya suatu bencana. Sebelum terjadi bencana, pemerintah atau lembaga terkait seperti BMKG sudah menginformasikan ancaman bencana alam yang mungkin terjadi.

"Selanjutnya ada tanggap darurat. Tanggap darurat ini biasanya seluruh komponen pasti akan dilibatkan. Dan yang paling sulit adalah tanggap darurat," katanya.

Khusus untuk tanggap darurat, bila pemimpin tidak memiliki sense of crisis, empati atau tidak memiliki kepedulian, maka yang terjadi di lapangan adalah wisata bencana dan bukan upaya untuk menolong korban.

"Kita tidak ingin, para pemimpin di level pratama ini datang ke lokasi hanya untuk selfie bencana, atau istilah wisata bencana. Yang kita inginkan adalah bagaimana kita memiliki keikhlasan jiwa untuk menolong," pungkasnya. "Jadi melalui acara ini saya minta agar semua pihak harus punya kesadaran kolektif terhadap bencana," tambahnya menghimbau.

Untuk diketahui, Disaster Leadership Academy 2024 digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Jatim. Pelatihan DiLA 2024 ini diikut Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprov Jatim, khususnya yang berasal dari Badan Penanggulan Daerah (BPBD), Dinas Sosial, BPSDM, Satpol PP, Dinas Perpusakaan dan Kearsipan, hingga Rumah Sakit.

Salah satu pemateri pada pelatihan DiLA 2024 adalah guru besar Sosiologi Bencana Universitas Pertahanan (Unhan) Prof. Syamsul Maarif. Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari yakni dari tanggal 26-27 Januari 2024.,(mad/hjr)

#pemprov jatim #Sekdaprov Jatim