Asisten I Setdaprov Jatim Paparkan Pelaksanaan Program Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023

Jatim Newsroom – Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto, memaparkan pelaksanaan program kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, saat hadir dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun TPPS Jatim di Surabaya, yang dilaksanakan dua hari, Selasa dan Rabu (12-13/12/2023).

“Ada sembilan pelaksanaan program kerja TPPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, dari sembilan program tersebut yang telah terlaksana ada lima program, dan yang belum terlaksana ada empat program,” jelas Benny.

Selanjutnya, Benny menyebutkan, program-program kerja TPPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 yang telah terlaksana ialah, penyusunan Surat Keputusan (SK) TPPS Provinsi Jawa Timur, penyusunan Rencana Kerja TPPS Provinsi Jawa Timur, penilaian aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten/Kota di Jawa Timur, penyusunan laporan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting Provinsi Jawa Timur tahun 2023, dan monitoring evaluasi TPPS Kabupaten/Kota di Jawa Timur. 

“Sedangkan program kerja yang belum terlaksana ialah, optimalisasi peran ormas dan private sektor, rapat koordinasi rutin TPPS Provinsi Jawa Timur, advokasi dan penguatan kapasitas ormas, CSR, dan private sektor dalam mendukung percepatan penurunan stunting, penyusunan target PPS Provinsi Jawa Timur berdasarkan Perpres 72 tahun 2021 dan Pergub 68 Tahun 2021,” sebut Benny.

Benny menerangkan, program kerja pertama TPPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 yang terlaksana ialah, penyusunan SK TPPS Provinsi Jawa Timur yang telah diterbitkan melalui SK Gubernur Jawa Timur Nomor 188/977/KPTS/013/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur Periode 2021-2024. 

“SK TPPS Provinsi Jawa Timur tersebut, telah didesiminasikan pada tanggal 21 Februari 2023 di Surabaya. Selanjutnya, rencana kerja TPPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 pun disusun dan didesiminasikan pada tangga 17 April 2023 di Ruang Hayam Wuruk, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur,” ungkap Benny. 

Benny membeberkan, dari laporan TPPS Provinsi Jawa Timur pada semester I Tahun 2023, ada delapan indikator yang telah berhasil dicapai. Yakni, pertama, pemerintah daerah provinsi dapat meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk percepatan penurunan stunting. Kedua, seluruh Kabupaten/Kota dapat meningkatkan alokasi APBD untuk percepatan penurunan stunting. Ketiga, sleuruh Kabupaten/Kota dapat memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar serta pendidikan maupun pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi guru PAUD. 

“Keempat, provinsi dapat mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Kelima, jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Keenam, jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan dan layak anak dalam percepatan penurunan stunting. Ketujuh, jumlah pemerintah daerah Kabupaten/Kota yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi percepatan penurunan stunting. Kedelapan, pemerintah daerah provinsi melaksanakan pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting,” bebernya. (vin/s) 

#pemprov jatim #stunting #Asisten #Asisten I Setdaprov Jatim #TPPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 #Tim Percepatan Penurunan Stunting