Jumat, 20 September 2024

321 Siswa SMA Katolik Freteran Surabaya Belajar AI di ISTTS

Diunggah pada : 10 Juni 2024 17:55:29 89
Para siswa SMA Katolik Freteran Surabaya saat di kelas membuat dongen berbasis AI, di Kampus ISTTS, Senin (10/6/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom – Sebanyak 321 siswa SMA Katolik Fretaran Surabaya mengunjungi Kampus Institut Sain dan Teknologi Surabaya (ISTTS) untuk mengikuti kegiatan belajar kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), Senin (10/6/2024). Kegiatan yang berlangsung di Kampus ISTTS tersebut bertujuan untuk mengenalkan para siswa terhadap AI. 

Kegiatan diawali dengan pembukaan di Aula Auditorium Kampus ISTTS, dengan dirangkai materi pengenalan AI oleh salah satu Dosen ISTTS, Yosi Kristian. Kemudian para siswa diajak berkeliling tour kampus memperkenalkan setiap jurusan yang ada di Kampus ISTTS disertai dengan AI dalam prosesnya. 

Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Koordinator Rombongan Siswa SMA Katolik Freteran Surabaya, Oktan Setiawan menyampaikan, kegiatan ini adalah salah satu keuntungan yang didapat SMA Katolik Freteran sebagai wujud hasil kerja sama antara ISTTS dan SMA Katolik Freteran. “Ya, kita mendapat istilahnya, privilege dari ISTTS untuk mengenal lebih lanjut tentang ISTTS dan Artificial Intelligence di sini,” jelas Oktan. 

Lebih lanjut, Oktan yang juga diketahui sebagai salah satu guru di SMA Katolik Freteran Surabaya ini menerangkan, dengan kegiatan pembelajaran AI di kampus ISTTS ini diharapkan para siswa bisa menjawab tantangan di masa depan salah satunya terkait AI. “Itu sebenarnya tantangan, tapi bisa kita jadikan peluang. Supaya kita tidak diperbudak oleh AI, makanya ISTTS memberi bekal kepada anak-anak,” terangnya. 

Para siswa SMA Katolik Freteran Surabaya saat di kelas membuat dongen berbasis AI, di Kampus ISTTS, Senin (10/6/2024). Foto : Vivin

Terkait pembelajaran di SMA Katolik Freteran sendiri, Oktan menuturkan, di sekolahnya belum diterapkan teknologi AI. “Mungkin kan dari segi guru-gurunya juga kita harus merubah mind set. Tidak harus kalau pakai AI itu dianggap mencontek, dianggap plagiasi, kan mungkin masih begitu pikiran guru-guru lama ya. Jadi makanya kita juga mulai pelan-pelan belajar AI, supaya AI bukan hal yang tabu lagi kalau memakai AI dalam pembelajaran,” tutur Oktan. 

“Saya pribadi sih open dengan AI sebenarnya. Mau kerja, intinya kan kalau hidup itu kita bisa menemukan, solusi permasalahan entah dari mana asalnya, yang mungkin bisa ditemukan di AI ini. Nah, itu yang akan menjawab perantangan kita di masa depan,” sambung Oktan. 

Oktan mengungkapkan, keseluruhan rombongan SMA Katolik Freteran Surabaya yang berkunjung dan belajar di ISTTS berjumlah 321 siswa dan 8 guru pendamping. Dikatakannya, dalam kegiatan pembelajaran di ISTTS ini, seluruh siswa antusias saat mengikutinya. “Dengan pakai AI seperti itu, media pembelajarannya pakai games juga anak-anak merasa tidak bosan mendengarkan guru terus. Kalau sistem pembelajarannya direct learning itu kan bosen anak-anak,” ungkapnya. 

Diketahui, kegiatan ini merupakan wujud kerja sama antara ISTTS dengan SMA Katolik Freteran Surabaya, dan bertujuan untuk mengenalkan para siswa terhadap AI. Dalam pembukaan kegiatan, turut hadir Wakil Rektor III ISTTS, Ferdinandus. (vin/hjr) 

#iSTTS #AI #Artificial Intelligence #SMA Katolik Frateran