Jumat, 20 September 2024

Maret 2024, Angka Kemiskinan Lamongan Turun 0,26 Persen

Diunggah pada : 24 Juli 2024 22:30:40 109
Bupati Lamongan, Kepala BPS Lamongan, dan jajaran. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Lamongan

Jatim Newsroom - Angka kemiskinan Kabupaten Lamongan di bulan Maret 2024 mengalami penurunan menjadi 12,16 persen. Angka tersebut turun sebesar 0,26 persen dibandingkan Maret 2023 sebesar 12,42 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan, Bagyo Trilaksono, Rabu (24/7/2024) dalam paparan Profil Kemiskinan Maret 2024 Kabupaten Lamongan. 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Lamongan, Bagyo menambahkan, garis kemiskinan di Kabupaten Lamongan pada bulan Maret 2024 sebesar Rp524.636,00 per kapita/bulan. Angka ini mengalami peningkatan sebesar Rp42.667,00 per kapita/bulan atau naik sebesar 8,85 persen, bila dibandingkan kondisi bulan Maret 2023 yang sebesar Rp481.969,00.

Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran di bawah Rp524.636,00 per bulan pada bulan Maret 2024 mencapai 146,98 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 2,96 ribu jiwa, dibandingkan dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 149,94 ribu jiwa.

“Kita jangan hanya melihat penurunanya karena mempertahankan masyarakat yang berada di garis atas atau istilahnya rentan miskin agar tidak berada di garis kemiskinan itu juga merupakan sebuah capaian, karena memerlukan effort yang besar,” ucapnya. 

Selain itu, kata Bagyo kemiskinan terjadi karena adanya banyak dimensi baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan, di triwulan pertama tahun 2024 kemiskinan di Lamongan dipengaruhi akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan penduduk Lamongan mayoritas berprofesi petani tidak mendapatkan pendapatan. 

Berdasarkan data survei BPS Lamongan garis kemiskinan di Lamongan 63 persen didominasi oleh faktor pengeluaran rumah tangga berupa makanan, sementara 37 persen lainnya berasal dari faktor non makanan. Dengan pengeluaran terbagi menjadi tiga kategori, pengeluaran produk sendiri (beban belanja berasal dari kebun, sawah, dan lainnya untuk dikonsumsi sehari-hari), pengeluaran belanja, pengeluaran transfer (bantuan pemerintah, swasta, dan lainnya). 

Sementara itu, untuk pengentasan angka kemiskinan tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi berkomitmen memasifkan pencukupan kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari penyaluran bantuan pangan, hingga menggalakan penanaman TOGA (tanaman obat keluarga). 

Tidak hanya itu, Pak Yes optimistis untuk mencapai target 2025 satu digit angka kemiskinan. Komitmen ini dibuktikan melalui 11 program prioritas di antaranya Lamongan sehat, pendidikan berkualitas dan gratis bagi masyarakat kurang sejahtera (Perintis), Lumbung Pangan Lamongan, Yakin Semua Sejahtera (YES), hingga lainnya yang turut berkontribusi pengentasan kemiskinan. (idc/...)

#Kabupaten Lamongan #kemiskinan