Jumat, 20 September 2024

KLHK RI Paparkan Renops Aksi Mitigasi Jawa Timur pada Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

Diunggah pada : 15 Mei 2024 20:26:36 169
Ketua Harian II Tim Kerja Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 KLHK RI, Agus Justianto (berdiri di podium) saat menjadi pembicara dalam agenda Sosialiasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Jawa Timur, yang berlangsung di Surabaya, Rabu (15/5/2024). Foto : Rafly / JNR

Jatim Newsroom – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) paparkan Rencana Operasional (Renops) Aksi Mitigasi di Region Jawa khususnya Jawa Timur pada implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. 

Paparan tersebut disampaikan oleh Ketua Harian II Tim Kerja Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 KLHK RI, Agus Justianto saat berkesempatan hadir menjadi pembicara dalam agenda Sosialiasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Jawa Timur, yang berlangsung di Surabaya, Rabu (15/5/2024). 

Dalam materi paparannya, Ketua Harian II Tim Kerja DOLU Net Sink 2030 KLHK RI, Agus menjelaskan, potensi region Jawa dalam FOLU Net Sink 2030 ada lima poin. Pertama, kecenderungan terus menurunnya Daya Dukung Daya Tampung Air, kedua semakin meluasnya area lahan kritis. 

“Ketiga keberadaan area HP/Konsesi, KHDPK, dan Hutan Mangrove mempunyai kontribusi tinggi dalam peningkatan cadangan karbon, keempat tingginya karbon stok pada hutan konservasi, dan kelima luas areal Konservasi dan Lindung di Jawa lebih dari 1,2 Juta Hektar,” jelasnya. 

Agus menerangkan, Rencana Operasional atau disingkat RO, memiliki beberapa kategori sesuai dengan rencana aksinya dan kondisi di daerah regionalnya. Disebutkan Agus, Provinsi Jawa Timur ada beberapa jenis RO sesuai dengan rencana aksi yang ada di regional Jawa Timur.  

“RO tersebut yakni RO1 – pencegahan degradasi dan deforestasi hutan alam seluas 34.968,62 hektar. RO3 –  pencegahan degredasi hutan alam pada lahan konsesi seluas 217.731 hektar, dan RO4 – rencana operasional aksi mitigasi pembangunan hutan tanaman dengan luas 581.483,82 hektar.  RO7 – rencana operasional aksi mitigasi peningkatan cadangan karbon dengan rotasi seluas 289.337,72 hektar. RO8 – rencana operasional aksi mitigasi peningkatan cadangan karboon non rotasi dengan luas 147.407,90 hektar,” terangnya. 

“Selanjutnya, R011 – rencana operasional aksi mitigasi area konservasi tinggi dengan luas 232.073,78 hektar. RO12 – rencana operasional aksi mitigasi pengelolaan mangrove dengan luas 75.113,70 hektar. Keseluruhan rencana operasional tersebut di Jawa Timur total luasnya yakni, 1.578.116,54 hektar,” sambung Agus. 

Agus menuturkan, semangat kerja dalam mewujudkan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Sektor Kehutanan sekaligus sebagai miomentum untuk memperkuat Tata Kelola Hutan Indonesia. Selain itu juga, semangat untuk meningkatkan nilai atau value setiap jengkal Kawasan Hutan, dengan memastikan seluruh kegiatan Ekonomi dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan. 

“Selama diterima sosial budaya atau socially accepted dan lestari ekologinya atau ecologically sustainable,” tuturnya. 

Pada akhir paparannya, Agus menyampaikan, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan wujud keteladanan Indonesia bagi dunia. Rencana kegiatan yang dituangkan dalam Renops Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan kegiatan regular Sektor Kehutanan, namun akan dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis serta dengan target kinerja yang ditingkatkan. Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 mendorong kinerja sektor kehutanan menuju target pembangunan yang sama yaitu tercapainya tingkat emisi GRK sebesar 140 juta ton CO2 pada tahun 2030. 

“Penyusunan Renops Sub-Nasional hendaknya mencerminkan karakteristik khas maupun tantangan yang dihadapi oleh daerah (sub-nasional) dengan tetap memperhatikan pencapaian target nasional,” pungkasnya. 

DIketahui, kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehuatanan KLHK RI Hanif Faisol Nurofiq, serta Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi. Adapun peserta yang mengikuti. yakni sekitar 250 orang secara faktual dan kurang lebih 200 orang peserta melalui daring yang berasal dari unsur pemerintah, praktisi, dan akademisi (vin/s) 

#KLHK #FOLU Net Sink 2030 #Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan #FOLU #KLHK RI #Emisi Gas Rumah Kaca