Jumat, 20 September 2024

Disbudpar Jatim Dorong Daerah Kembangkan Desa Wisata Berbasis Budaya

Diunggah pada : 10 Desember 2022 17:39:38 238
Sarasehan Seniman Tradisi Jawa Timur 2022 di Alinte Hotel & Convention Center Kota Malang 10-11 Desember 2022.

Jatim Newsroom - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  (Disbudpar) Jawa Timur mendorong 38 kota/ kabupaten di Jawa Timur  mengembangkan desa wisata berbasis budaya lokal.

Untuk mewujudkan hal itu, Disbudpar Jatim tengah menjaring aspirasi dari 200 seniman dalam kegiatan Sarasehan Seniman Tradisi Jawa Timur  2022 di Alinte Hotel & Convention Center Kota  Malang 10-11 Desember 2022.

Plt Kabid Kebudayaan Disbudpar Jatim, Dwi Supranto mengatakan, selama ini desa-desa wisata yang ada di Jawa Timur didominasi dengan mengunggulkan potensi keindahan alam seperti pantai dan pegunungan. Namun, diakuinya untuk eksistensi dari keberadaan desa-desa wisata berbasis budaya belum maksimal.

"Tetapi desa berbasis budaya dengan memanfaatkan budaya lokal menjadi sebuah event yang bisa ditampilkan rutin untuk menjadi branding desa wisata masih belum maksimal," kata Dwi.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap, melalui sarasehan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar kebijakan untuk perencanaan program kegiatan di tahun 2023 mendatang. Sehingga program  yang dilaksanakan nantinya tidak sia-sia dengan mengakomodir kebutuhan dari para seniman.

"Jadi jika dalam sarasehan dalam dua hari ini memunculkan rekomendasi misalnya publikasi melalui apa, atau upaya perlindungannya untuk apa, nah rekomendasi itu kami dijadikan dasar  perencanaan kegiatan kami di tahun mendatang," ungkapnya..

Menurutnya, masih banyak narasi budaya yang belum dieksplorasi dari 38 kota/ kabupaten di Jawa Timur. Hal itu, kata Dwi, dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan penunjang kepariwisataan daerah dan branding dari desa wisata seperti dalam bentuk pameran, pagelaran budaya dan lainnya.

Dwi menyampaikan, bahwa dalam upaya pelestarian budaya mencakup empat hal yang harus dipahami. Diantaranya yakni perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.

"Pengembangan dari eksplorasi budaya ini bisa dikolaborasikan dengan desa-desa wisata sebagai event destinasi wisata budaya yang digelar rutin. Oleh karena itu diharapkan seniman-seniman di kabupaten/ kota untuk berusaha menemukan kembali potensi-potensi mereka," katanya.

Dwi mencontohkan, Festival Kresnayana di Kabupaten Blitar yang setiap tahun digelar menjadi salah satu event wisata budaya unggulan di Jawa Timur.

Event itu merupakan sebuah pagelaran sendratari yang mengangkat ketokohan Sri Kresna sebagai pembawa pesan kedamaian dunia. Kisah Kresnayana tersebut diangkat dari sebuah relief yang ada di Candi Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar.

Kemudian juga event East Java Heritage Expo dengan tema Citragama Wali dan Peradaban Islam Jawa Timur pada Jumat (25/11/2022) di GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro Sidokumpul, Kabupaten Gresik.

Latarbelakang kegiatan itu sebagai upaya pengembangan kebudayaan religi di wilayah pesisir yang dikenal dengan penyebaran agama Islam oleh para Wali. Ada empat daerah yaitu Surabaya, Gresik, Lamongan dan Tuban yang dikenal di masyarakat dengan Ziarah Wali Limo.

"Hal-hal seperti ini bisa disinergikan dengan desa wisata terkait, potensinya ada dimana, mungkin saat ini desa wisata berbasis keindahan alam, dari sisi kebudayaan mencoba untuk menggali lagi untuk bisa ditampilkan untuk pengembangan desa wisata berbasis budaya," katanya.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah kota/ kabupaten dapat membantu untuk mewujudkan hal tersebut.

"Yang penting teman-teman dari kabupaten/ kota bisa mengenali potensi budayanya yang bisa dikemas, jadi setelah itu bisa dilakukan pendampingan, memperkuat narasi budayanya, yang bisa membuat event tampilan yang menarik dan dinikmati," katanya.

Disisi lain, Disbudpar Jatim juga melakukan upaya dalam perlindungan pelestarian budaya dengan melakukan publikasi narasi budaya secara digital melalui media online.

"Bulan ini akan mempublish daksa budaya itu media online yang memuat tentang segala sesuatu terkait budaya yang ada di Jawa Timur, itu mencakup ranah kabupaten/ kota maupun sisi-sisi pagelaran, event, ada kegiatan-kegiatan dari teman-teman kabupaten/ kota," imbuhnya.

Pihaknya juga bekerjasama dengan 20 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga untuk pengelolaannya.

"Kami merekrut 20 mahasiswa FIB Unair untuk ikut mengelola itu, kita rekrut sebagai verifikator dari kontribusi kabupaten/ kota yang masuk dalam website kami," tuturnya. (hjr)

#Disbudpar Jatim

Berita Terkait

Tampilkan Kekayaan Budaya dan Potensi Desa Wisata
Jatim Gelar Festival Dewi Cemara dan Pek...
3 Agustus 2024
thumb
Sinergi DPRD dan Disbudpar Jatim.
Ratusan Pemancing Lokal Adu Skill Monste...
28 Juli 2024
thumb
Dibuka Menparekraf Sandiaga Uno
East Java Fashion Harmony 2024 Even Terb...
22 Juni 2024
thumb