Kamis, 2 Mei 2024

Wagub Emil : Pelajar Putri dapat Menjadi Inisiator Perubahan

Diunggah pada : 30 Juli 2023 20:48:30 56
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat memberikan sambutannya pada acara Pelantikan Rapimwil PW IPPNU Jawa Timur Masa Bakti 2022-2025, di Auditorium UNUSA Surabaya, Minggu (30/7/2023). Foto : Vicky / JNR

Jatim Newsroom – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, pelajar putri penting perannya dalam isu-isu strategis, karena mereka dapat menjadi inisiator perubahan. Hal ini dikatakan wagub Emil saat menghadiri acara Pelantikan dan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW IPPNU Jatim) Masa Bakti 2022-2025, di Auditorium UNUSA Surabaya, Minggu (30/7/2023) sore. 

“Kita harus bersyukur hari ini IPPNU bisa melanjutkan roda organisasinya. Pelajar putri itu penting dalam isu-isu strategis, karena mereka ingin menjadi changes maker atau pembuat perubahan bukan hanya agent of change atau agen perubahan. Artinya, we don’t implement change, we actually initiate change. Jadi bukan melihat perubahan yang ada di luar kita terapkan, melainkan justru menginisiasi perubahan yang kita mau,” jelasnya. 

Lebih lanjut diterangkan Emil, inisiator perubahan itu menjadi penting karena dunia sekarang sudah di persimpangan jalan tidak tahu kemana arahnya. 

“Dulu ada pola di dalam ekonomi pembangunan sekarang sudah tidak ada, jadi ketahanan ekonomi di tengah ketidak pastian. Dari sini dapat dikatakan yang pasti adalah ketidak pastian itu sendiri. Jangan pernah berharap akan menemukan kepastian karena di era ini adalah era yang terus berubah, bahwa disrupsi perubahan terjadi secara cepat,” terangnya.  

Perubahan yang terjadi secara cepat itu, Emil mengatakan, dapat dianalogikan situasinya seperti saat menaiki arum jeram yang banyak mengarungi ombak perubahan. 

“Karena kalau dibayangkan seperti itu kita tidak akan kagetan dengan perubahan yang terjadi. Satu hal yang selalu kita temukan, tidak ada istilah everything goes according to the plan. Bahwa, tidak semua berjalan sesuai rencana. Kita memang harus tetap merencanakan, tapi kita tidak boleh kaku dalam menyesuaikan realisasinya, bahkan rencana yang paling baik pun adalah rencana yang bisa mengintegrasikan ketidak pastian itu,” kata Emil. 

Wagub Emil juga mengungkapkan rasa senangnya melihat IPPNU memiliki semangat luar biasa dengan terwujudnya acara pelantikan PW IPPNU Jatim Masa Bakti 2022-2025 ini. “Satu yang saya dan Bu Khofifah janjikan, tentunya Pemprov Jatim akan siap bekerja sama sebaik-baiknya, dan menjadikan IPPNU organisasi pelajar putri sebagai organisasi kebanggaan Jawa Timur,” tuturnya. 

Sementara itu, hadir sebagai ketua pengurus PW IPPNU Jatim yang dilantik, Aisyah Nur Afifah Maulidya menyampaikan, pihaknya ingin diajak terlibat dalam membicarakan hal terkait isu-isu strategis pembangunan. Seperti, berbicara tentang masa depan perempuan, perubahan sosial, cara pembentukan keluarga, dan penurunan generasi yang berkualitas. “Bahkan bicara stunting, paling tepat kampanyekanlah kepada kami karena setiap generasi baru yang lahir dirawat Allah SWT ada di dalam Rahim kami, Rahim IPPNU Jawa Timur,” ucap Aisyah. 

Memasuki abad kedua NU ini, Asiyah menilai, adaptasi dan kolaborasi adalah dua hal paling penting yang harus dimiliki anak muda zaman sekarang. “Berbagai tantangan perubahan zaman membuat pelajar putri pandai beradaptasi, namun harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dasar keagamaan,” tukasnya. 

Aisyah memaparkan, perubahan zaman, teknologi, informasi, dan komunikasi membuat apapun yang akan dilakukan semakin mudah, namun hal tersebut semakin mendorong ke tepian jurang destruksi moral dan akidah. 

“Pelajar putri harus beradaptasi dengan teknologi, kecerdasan buatan bukan menjadi hal yang tabu, seperti AI, dan internet. Adaptasi akan mendorong penemuan-penemuan dan kepeloporan, selain itu sebagai pemantik pembaruan di tengah banyaknya masalah klasik di tengah masyarakat. Dalam menyikapinya jangan lupa juga berkolaborasi antara kelompok bidang keilmuan maupun masyarakat,” paparnya. 

Oleh karena itu,  Aisyah menekankan sudah seharusnya IPPNU menjadi pelopor perubahan di akar rumput. “Saya tekankan lagi, IPPNU harus menjadi pelopor perubahan di akar rumput. Bahwa bagaimana sebuah potensi pelajar perempuan Nahdlatul Ulama memiliki banyak kader-kader rumput di desa-desa bahkan beberapa hingga bergerak sampai di tingkatan RT,” tandasnya. 

Kepada seluruh anggota PW IPPNU Jatim, Aisyah mengajak, agar kapal organisasi IPPNU ini dapat diarahkan ke dermaga pembaharu untuk mengawali perubahan. 

“Perubahan dimulai dari kita, perubahan ada di tangan kita. Perlu dipahami bahwa kita tidak hanya sebagai agent of changes. Maka, tegas kiranya kita gaungkan bukan agent of changes tetapi we are the changes maker, kita adalah pembuat perubahan bukan hanya penyalur perubahan atau hanya distributor semboyan dan jargon perubahan semata. Kita lah pelaku perubahan, kitalah kreator perubahan,”  ujar Aisyah. 

Sebagai informasi, pelantikan PW IPPNU Masa Bakti 2022-2025 ini telah melewati masa taaruf dan pembaruan raker kepengurusan pada awal bulan Juni 2023 lalu. Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat IPPNU Washfi Velasufa melalui Surat Pengesahannya Nomor 043/PP/SP/7455/XIX/V/2023 tentang Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Jawa Timur Masa Bakti 2022-2025. 

Pelantikan dan Rapimwil ini dihadiri 250 peserta dari PC Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Timur. Turut hadir pula dalam acara, Ketua Muswil NU Jawa Timur Kyai Haji Marzuki Mustamar, Rektor UNUSA Achmad Jazidie, Anggota MPR Ahmad Mawardi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslahah, Wakil Bupati Kediri, Badan Otonom Nahdlatul Ulama, serta seluruh anggota dan pelajar putri Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur. (vin/s) 

#Emil Elestianto Dardak #Wakil Gubernur Jatim #Wagub Emil #Wakil Gubernur Jawa Timur #PW IPPNU #IPPNU