Sabtu, 27 April 2024

Triwulan II 2022, Bank Indonesia Sebut Harga Properti Residensial Meningkat Terbatas

Diunggah pada : 16 Agustus 2022 12:47:58 306
ilustrasi properti residensial

Jatim Newsroom- Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan, bahwa harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat terbatas pada triwulan II 2022. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2022 tercatat meningkat sebesar 1,72% (yoy), relatif terbatas dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,77% (yoy). Pada triwulan III 2022, pertumbuhan harga properti residensial primer diprakirakan kembali meningkat terbatas sebesar 1,53% (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono, Selasa (16/08/2022) mengatakan, dari sisi penjualan, hasil survei triwulan II 2022 mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh positif sebesar 15,23% (yoy) pada triwulan II 2022, setelah terkontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 10,11% (yoy).

Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan non perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada triwulan II 2022, sebesar 64,82% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal. Sementara itu dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 74,97% dari total pembiayaan.

Secara triwulanan, IHPR pada Triwulan II-2022 juga terpantau sedikit melambat sebesar 0,40% (qtq), lebih rendah dibandingkan 0,68% (qtq) pada Triwulan I-2022. Melambatnya pertumbuhan harga properti residensial secara triwulanan disebabkan oleh perlambatan harga seluruh tipe rumah, terutama rumah tipe menengah yang hanya tumbuh.

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) sebesar 0,54% (qtq), lebih rendah dibandingkan 1,10% (qtq) pada Triwulan I-2022. Selanjutnya, pertumbuhan indeks harga tipe rumah kecil dan besar pada Triwulan II2022 masing-masing tercatat sebesar 0,34% (qtq) dan 0,33%, lebih rendah dari 0,54% (qtq) dan 0,39% (qtq) pada triwulan sebelumnya (Grafik 2 dan 4). Secara spasial, melambatnya IHPR Primer secara triwulanan pada Triwulan II-2022 terutama disebabkan oleh melambatnya harga rumah di kota Yogyakarta, Balikpapan dan Surabaya, masing-masing hanya sebesar 0,36% (qtq), 0,12% (qtq), dan 0,43% (qtq). (jal/hjr)

#bankindonesia