Senin, 20 Mei 2024

Sukses Bangun Kawasan Pesisir, Gubernur Khofifah Dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya

Diunggah pada : 24 Desember 2023 11:35:35 89

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya bidang pengelolaan pengembangan dan pembangunan kelautan dari Presiden RI Joko Widodo.

Tanda kehormatan yang tertuang pada Keputusan Republik Indonesia No. 20/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya tersebut, disampaikan saat puncak peringatan Hari Nusantara 2023 di Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Minggu lalu.

Tanda kehormatan ini diberikan kepada Gubernur Khofifah atas keberhasilannya membangun kawasan pesisir dan kelautan yang menerapkan konsep blue economy melalui pemulihan ekosistem laut. Diantaranya yaitu under water restocking, fish apartment, transplantasi terumbu karang, sedekah oksigen melalui penanaman mangrove, dan penggunaan aplikasi Fish Info Jatim atau aplikasi untuk pemasaran digital hasil perikanan laut.

"Alhamdulillah, terimakasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada kami. Penghargaan ini juga saya persembahkan bagi seluruh nelayan, masyarakat pesisir dan semua pihak yang ikut aktif dan peduli terhadap ekosistem lingkungan laut di Jatim," ungkap Khofifah di Surabaya, dalam siaran persnya, Sabtu (23/12/2023).

Selama ini Khofifah terjun langsung pada proses-proses implementasi pengembangan blue energy blue economy. Di Pantai Mutiara, Kab. Trenggalek, beberapa waktu yang lalu dia memperhatikan dan terlibat dalam proses penyiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut.

"Sekarang ini masanya kita bergeser dari Green Economy ke Blue Economy. Kita harus betul-betul memperhatikan kesejahteraan di laut, karena akan berdampak ke kesejahteraan di darat," ujarnya.

Khofifah mengungkapkan, Rehabilitasi Terumbu Karang telah dilakukan sejak tahun 2019 lalu, Pemprov Jatim menginisiasi penanaman terumbu karang di beberapa kabupaten. Yaitu, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Sumenep dengan total cakupan sebesar 2,4 hektare.

"Program kegiatan yang dilakukan Pemprov Jatim antara lain, pengelolaan sampah, pembersihan pantai dan ekosistem bawah laut, edukasi masyarakat pesisir. Serta, bantuan sosial atas kenaikan BBM untuk sekitar puluhan ribu nelayan, pemberian hibah geomembran dan peralatan produksi garam untuk petani tambak," terangnya.

Khofifah juga berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove. Komitmen ini dibuktikan dengan masifnya penanaman mangrove dan penyelenggaraan festival mangrove di wilayah Jatim.

"Jawa Timur punya pesisir dengan panjang garis pantai 3.543,54 km dan jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 504 pulau yang tiga di antaranya adalah pulau-pulau kecil terluar (PPKT)," ungkapnya.

Khofifah menjelaskan, saat ini, Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 27.221 hektare atau 48-50 persen dari kawasan mangrove di Pulau Jawa. Berdasarkan data Dinas Kehutanan, kawasan ini merupakan yang terluas di antara provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali.

"Karena kerapatan mangrove lebat kita 47,26 persen, mangrove sedang 46, 07 persen dan mangrove jarang 6,66 persen. Sementara potensi mangrove Jawa Timur seluas 51.557 hektare," katanya.

Kampanye rehabilitasi mangrove juga terus dilakukan dengan menggandeng setiap elemen masyarakat dalam penyelenggaraan festival mangrove. Mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kementerian/kelembagaan, TNI AL, badan usaha, LSM, hingga para pegiat lingkungan.

"Saya lebih banyak mengajak ayo sedekah oksigen. Ayo nandur nandur dan nandur, Ayo rawat, rawat dan rawat. Dengan begitu langkah kita akan terukur dalam mencapai target net zero emission 2060," ajaknya

Beberapa langkah yang diambil Khofifah ini pun berdampak positif sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada sektor kelautan dan perikanan di Jawa Timur. Ia adalah tokoh yang getol menyuarakan pengembangan konsep blue energy blue economy.

"Blue Economy ini adalah pemanfaatan sumber daya laut yang memperhatikan keberlangsungannya. Imbasnya terlihat jelas pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan lapangan kerja di lingkungan bahari yang berdampak positif pada kesehatan ekosistem laut," katanya.

Berbagai upaya yang dilakukan Khofifah pun mengantarkannya meraih penghargaan sebagai Tokoh Peduli Masyarakat Pesisir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI belum lama ini.

 

"Sebagai negara maritim kita berharap, akan semakin banyak inovasi di bidang kelautan dan pesisir. Sehingga, akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir termasuk para nelayan di dalamnya," pungkasnya.(red)

#Khofifah Indar Parawansa #Gubernur Jawa Timur