Minggu, 28 April 2024

Studi Referensi Pencegahan dan Penanganan Stunting, DKISP Kaltara Kunjungi Kominfo Jatim

Diunggah pada : 30 November 2023 15:38:46 39
Kabid Aptika Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni (tengah) saat sesi foto bersama Kabid Aptika (DKISP) Kaltara, Deddy Harryady (tengah) dan pegawai lainnya di Lt. 2 R. Argopuro, Dinas Kominfo Jatim, Surabaya. Kamis (30/11/2023). Foto : Wahyu / JNR

Jatim Newsroom – Guna melakukan studi referensi terkait pencegahan dan penanganan stunting, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Kalimantan Utara (DKISP Kaltara) melakukan kunjungan ke kantor Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Kamis (30/11/2023). 

Karena membahas soal stunting, DKISP Kaltara mengunjungi Diskominfo Jatim bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kaltara, dengan jumlah sembilan orang yang dipimpin oleh Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Kabid Aptika) DKISP Kaltara, Deddy Harryady. 

Sedangkan dari pihak Diskominfo Jatim, yang menyambut kunjungan mereka adalah Kabid Aptika Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni, dengan didampingi Kabid Komunikasi Publik Assyari dan Sub Koordinator Bidang Komunikasi Publik maupun Sub Koordinator Bidang Data dan Statistik (Dastik). 

Kabid Aptika Kominfo Jatim, Achmad Fadlil Chusni menyampaikan, terkait stunting di Jawa Timur, tugas Kominfo Jatim hanya mendesiminasikan informasi serta mengolah data stunting agar dapat disampaikan dengan baik. 

“Di tempat kami ada SATA Jatim yang merupakan data warehouse, melalui itu kita bisa mendapatkan data dari Dinas Kesehatan dan BKKBN terkait data stunting. Jadi data yang kami dapatkan itu bukan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, melainkan dari perangkat daerah terkait,” jelas Fadlil yang juga merangkap sebagai Plt. Kabid Dastik Kominfo Jatim ini. 

Lebih lanjut, Fadlil menerangkan, di dalam SATA Jatim ini, setiap data set, dibuat sendiri, data yang didapat tidak semata-mata langsung dimasukkan, tetapi di bersihkan atau disaring dulu sesuai dengan standar ukuran yang sama, untuk dikonversikan, sehingga lebih mudah dipahami. 

“Misalnya, ada yang pengukuran data berdasarkan berat badan, dan ukuran, air tidak layak, umur, ataupun pengaruh lingkungan. Ini yang kita kumpulkan di data warehouse dan kita keluarkan dengan tools bernama open government. Dan open government inilah platform dari big data kita,” terangnya. 

Tidak hanya data terkait pencegahan dan penanganan stunting, dalam diskusi, Fadlil juga memaparkan dan menunjukkan hal-hal lain yang diampu Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) seperti terkait distribusi LPG di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur, data Dapodik di Jawa Timur, dan lain sebagainya. 

Sementara itu, Kabid Aptika DKISP Kaltara Deddy Harryady menyampaikan, tujuan pihaknya bersama rombongan mengunjungi Diskominfo Jatim ialah untuk melakukan studi referensi terkait pencegahan dan penanganan stunting.

“Kita belajar bagaimana cara Provinsi Jawa Tiimur mendorong Kabupetan/Kota untuk melakukan pencegahan dan pendanganan stunting. Apakah Kominfo Jatim menggunakan tools, atau peralatan, ataukah aplikasinya, makanya kami membawa DP3P2KB Kaltara mengunjungi Diskominfo Jatim,” kata Deddy. 

Alasan dipilihnya Diskominfo Provinsi Jawa Timur untuk dikunjungi, Deddy menjelaskan, karena pihaknya sudah mengunjungi Pemkot Surabaya, yang memiliki kasus stunting terendah se -Indonesia. “Tapi kalau dari penjelasan Pak Fadlil tadi, mungkin karena Kota Surabaya ini lingkupnya kecil, beda dengan kabupaten yang luas wilayahnya lebih besar. Jadi untuk menangani ataupun mencegah stunting itu lebih mudah. makanya kami berpikir, ada intervensi dari Pemkot Surabaya apakah bisa menekan angka stuntingnya,” jelas Deddy. 

Deddy mengatakan, hasil kunjungan ke Kominfo Jatim ini sesuai dengan apa yang Ia dengan rombongannya harapkan. “Karena sebenarnya kami sudah punya portal satu data juga, cuma belum selengkap ini yang dilihatkan,” ujarnya. 

Setelah kunjungan ini, Deddy mengungkapkan, Ia akan memberikan laporan kepada pimpinan terkait aplikasi-aplikasi yang bisa dijadikan bahan referensi. 

“Karena dengan aplikasi ini kita dapat mengintervensi Kabupaten/Kota, seperti dari segi data kemiskinan, maupun data penyalur LPG seperti yang dipaparkan. Sebenarnya, di Kaltara sendiri, kondisi stunting kami sudah lumayan menekan juga, cuma dari pemerintahnya, Pimpinan kami Pak Sekda, itu meminta untuk membuat aplikasi untuk stunting itu sendiri, supaya lebih memudahkan mereka,” ungkap Deddy. 

Melalui kunjungan ini, Deddy berharap, ke depan dapat bersinergi dengan Kominfo Jatim, khususnya terkait platform aplikasi untuk mengkrostabulasikan data seperti open government

“Harapan saya sebenarnya, semoga ada koordinasi lebih lanjut agar sinergi kami dapat terbangun lebih baik, khususnya soal aplikasi, server, jaringan, infrastruktur, dan penyaluran jaringan internet,” pungkasnya. (vin/s) 

#Diskominfo Jatim #stunting #kunjungan #Kaltara