Jumat, 3 Mei 2024

Sekda Adhy : Jatim Berkepentingan pada Program P3PD

Diunggah pada : 12 Juli 2023 21:18:42 143
Foto: dok. Humas Jatim

Jatim Newsroom - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaika bahwa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) merupakan program yang sangat vital. Program ini berseiring sengan Nawacita ketiga Presiden RI, Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

"Dari pinggiran itu maksudnya dari desa. Dan Jawa Timur tentunya yang paling berkepentingan karena yang masuk dalam program kerjasama ini jumlahnya 24 kabupaten dengan desa yang hampir mencapai 4 ribuan," ujar Sekda Adhy melalui siaran persnya, Rabu (12/7/2023).

Sebelumnya, Sekda Adhy menghadiri secara langsung Rapat Koordinasi Nasional Kick Off Pelaksanaan Program P3PD Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Selasa (11/7/2023). Rakor juga dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, serta segenap gubernur, walikota, bupati, maupun mereka yang mewakili dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Menurut sekdaprov, ada beberapa tujuan utama dari program ini, salah satunya adalah meningkatkan kapasitas aparatur desa sebagai ujung tombak pemerintahan desa. Tak hanya itu, program ini juga didesain jntuk menjaga wawasan nasional dan penguatan sosial, budaya, juga politik.

"Jadi masyarakat desa ini akan diarahkan agar mereka punya wawasan politik. Selain itu, di kontestasi Pilkada nanti, agar mereka tidak terlibat politik praktis. Apalagi dengan kontestasi politik yang sangat dinamis di Jawa Timur," tuturnya.

Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, mengatakan, P3PD diharapkan dapat mengahalau fenomena urbanisasi di Indonesia. Sehingga, pertumbuhan penduduk dan ekonomi baik di desa maupun di kota cenderung stabil.

"Kita bisa lihat kalau di Jepang, anak-anak muda menumpuk di Kyoto, Tokyo, dan Osaka. Kalau di Korea Selatan, ada Seoul, Sejong, dan Busan. Generasi muda pindah ke kota. Akibatnya ada kenaikan tingkat stres dan penurunan keinginan menikah," pungkasnya.

Bahkan, terang Tito, 25% penduduk Jepang berusia 20-49 tahun berstatus lajang. Hal ini kemudian menimbulkan masalah demografi yang luar biasa di mana terjadi penurunan pertumbuhan populasi dan angka kematian lebih tinggi dibandingkan angka kelahiran.

 Untuk itu, Indonesia berkomitmen membangun negeri dari pinggiran. Hal-hal yang harus disiapkan antara lain adalah lapangan pekerjaan baru di desa. "Agar tidak perlu lagi merantau ke kota untuk bekerja. Jadi cukup bekerja di desa, dengan penghasilan rasa kota. Sehingga desa bisa jadi sentra ekonomi baru yang setara dengan kota," ucap Tito.(red)

 

#Sekdaprov Jatim #Adhy Karyono