Rabu, 8 Mei 2024

Melalui Program SAPA, Diskominfo Bojonegoro Bersama Dinkes Ajak Sukseskan BIAN

Diunggah pada : 29 Juli 2022 21:16:06 81
Talkshow Selamat Pagi (SAPA) mengajak semua pihak untuk kembali mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) demi anak terlindungi, Indonesia Sehat, edisi Jumat (29/07/2022).

Jatim Newsroom - Dinas Komunikasi dan Informatika (DisKominfo) Bojonegoro bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro melalui program talkshow Selamat Pagi (SAPA) mengajak semua pihak untuk kembali mensukseskan  Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) demi anak terlindungi, Indonesia Sehat, edisi Jumat (29/07/2022).  

Kepala Dinkes, dr. Ani Pujiningrum, M.Kes mengatakan bahwa melalui SAPA!, pihaknya memulai gerakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang rencananya akan dimulai Agustus 2022. Targetnya akan dilaksanakan 1 bulan penuh imunisasi untuk anak usia 9-59 bulan.

"Begitu pula di Bojonegoro yang sasarannya 68.314 anak dan kami berharap tercapai 100%. Harapan kami semua anak tersebut datang ke Posyandu/Puskesmas untuk mengikuti imunisasi. Itu adalah kewajiban orang tua dan hak anak, harus dipenuhi.  Selama ini capaian Bojonegoro sebesar 98-99%. Artinya target 100% bukan hal sulit. Kami mendorong semua orang tua untuk memenuhi hak-hak anaknya. Bagi Ibu-ibu dengan anak usia 9-59 bulan datang saja ke Posyandu/Puskesmas maka akan mendapat imunisasi tersebut secara gratis," jelas dr. Ani.

“Pemkab Bojonegoro beberapa waktu lalu telah memulai persiapan BIAN salah satunya dengan rapat koordinasi yang dipimpin Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah bersama Forkopimda, IDI, PPNI, Ormas, TP PKK, kalangan media, dan NGO dengan harapan bersama-sama membantu menggerakkan sasaran. Melalui SAPA! pihaknya ingin mengetuk hati semua pihak, bahwa ini kepentingan kita bersama. Imunisasi akan membentuk kekebalan komunitas, kekebalan masyarakat, “ujar dr. Ani.

“Sasaran program BIAN dengan imunisasi tambahan yaitu campak dan rubela ada di usia 9-59 bulan. Fungsi imunisasi itu supaya tubuh mengenali ketika suatu penyakit masuk kedalam tubuh. Beberapa penyakit bisa dicegah dengan memberikan imunitas ke tubuh, “lanjut dr. Ani.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, dr. Whenny Dyah Prajanti menambahkan, Imunisasi Kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib) merupakan imunisasi rutin yang harus didapatkan oleh bayi sejak lahir sampai usia 9 bulan. Maka untuk mengejar ketertinggalan itu maka anak-anak usia 12-59 bulan yang belum mendapatkan, menjadi sasaran imunisasi ini. Sedangkan sasaran imunisasi tambahan (Campak dan Rubella) usia 9-59 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

"Mari bersama-sama kira sukseskan gerakan nasional BIAN dengan harapan kita bisa mencapai eliminasi campak dan rubela, mempertahankan status eliminasi penyakit polio dan tetanus. Kemudian juga mengurangi seminimal mungkin resiko penularan penyakit difteri dan pertusis," tutup dr Whenny.   

Kemenkes RI mencanangkan program BIAN untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun akibat pandemi COVID-19. BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT-HB-HIB yang terlewat. Tentu sesuai harapan dari imunisasi untuk menciptakan generasi yang tumbuh sehat, karena 5 tahun itu adalah masa emas pertumbuhan anak maka dicanangkan gerakan BIAN. (yan/n)

 

#bojonegoro