Rabu, 4 Desember 2024

Masjid As Syifa RS Muhammadiah Lamongan Diharapkan Jadi Bagian Pengembangan Khasanah Keilmuan

Diunggah pada : 17 Januari 2024 15:33:54 47
Peresmian Masjid As Syifa Rumah Sakit Muhammadiah Lamongan (RSML), Rabu (17/1/2024) di Lamongan. Sumber Foto: Diskominfo Lamongan

Jatim Newsroom - Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir meresmikan Masjid As Syifa Rumah Sakit Muhammadiah Lamongan (RSML), Rabu (17/1/2024).

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, mengatakan, hadirnya Masjid As Syifa merupakan wujud transformasi RSML dalam pengembangan khasanah keilmuan, sekaligus mencetak generasi unggul, dan berahlakul karimah.

“Ke depan perjalanan dakwah, amal usaha muhammadiah tidak bisa menghindar dari dinamika ekonomi masyarakat yang semakin pesat. Kami berharap kehadiran Masjid As-syifa dapat dikelola dengan prefesional dan dipergunakan untuk kepentingan yang lebih luas sehingga dapat memberikan dampak perkembangan sosial ekonomi umat,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Dengan hadirnya ikon baru di Lamongan, Pak Yes berharap Masjid As-Syifa’ mampu memberikan kenyamanan masyarakat dalam beribadah. “Semoga masyarakat Lamongan benar-benar dapat merasakan manfaat kehadiran Masjid As-syifa’ ini, dan semoga kita mendapatkan keberkahan serta nilai pengabdian kita kepada perserikatan dicatat sebagai amal ibadah,” ucap Pak Yes melalui rilis Humas Pemerintah Kabupaten Lamongan. 

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiah (PDM) Lamongan, Sodikin, mengungkapkan, Masjid As-syifa’ dibangun di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, dengan luas bangunan seluas 3.900 meter persegi yang dapat menampung kapasitas jamaah sebanyak 1.500 orang. 

Pembangunan masjid yang memakan waktu dua tahun tersebut, kata Sodikin dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari ruang rapat, aula, kamar mandi, kamar tidur musyafir, ruang baca, lazizmu pengawas daerah hingga lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi bersama Ketua PDM Lamongan, Sodikin, meluncurkan pencanangan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Muhammadiah Lamongan Reborn sebagai rumah sakit pusat bersyariat berstandar internasional. 

Dengan peresmian masjid As-Syifa dan pencanangan IGD, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir mengaku bangga melihat perkembangan Muhammadiah dengan dukungan pemerintah daerah untuk pusat kemajuan. 

“Saya merasa ikut bangga akan kemajuan Muhammadiah Lamongan yang kalau disimpulkan itu gak ada lawan atau tandingannya. Amal usaha di pendidikan, kesehatan, moderat ekonomi, bahkan diaspora kadernya tiada banding. Mampu menghadirkan Lamongan megilan,” ungkap Buya Haedar.

Lebih lanjut, guru besar Universitas Muhammadiah Yogyakarta (UMY) tersebut menuturkan, capaian-capaian tersebut akan menjadi stagnan jika tidak diimbangi dengan inovasi-inovasi yang mampu menjawab tantangan ke depan. 

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid itu mereka yang beriman kepada Allah. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat kemajuan peradaban. Peradaban itu kebudayaan yang tertinggi, hidup dalam kebudayaan dan karena kita muslim kebudayaan itu dasar atau orientasinya pada syiar, yang nantinya melahirkan berbagai aktivitas yang menjadi panduan hidup bersama,” imbuhnya.

Sementara, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sukardiono, mengatakan, masjid As-Syifa’ menjadi salah satu implementasi kombinasi pengombatan fisik dengan mental yang dilakukan RSML. 

“Jadi nanti kalau mentalnya kurang baik diobati di masjid ini karena nama masjid ini as syifa wanunazzilu minal quran ma huwa syifaa. Mudah-mudahan masjid ini bisa menjdi rahmat persyerikatan Muhammadiah dan pasien yg dirawat di RSML,” kata Rektor UM Surabaya. 

Direktur Rumah Sakit Muhammadiah Lamongan, Umi Aliyah menambahkan dengan diresmikannya masjid As-Syifa’ dan pencanangan IDG reborn bertaraf internasional, pihaknya terus berkomitmen memberi pelayanan terbaik dan terpercaya. (idc/s)

#Kabupaten Lamongan #rumah sakit