Kamis, 2 Mei 2024

Kadinkes Jatim Sebut Estimasi ODHIV di Jawa Timur Ada 65.238 Orang

Diunggah pada : 4 Desember 2023 20:43:27 467
Foto : Dok. Humas Dinkes Jatim

Jatim Newsroom - Hari Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) Sedunia diperingati setiap 1 Desember per tahunnya. Pada momen tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Kadinkes Jatim) dr. Erwin Astha Triyono menyebutkan, estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) di Jawa Timur Tahun 2023 sebanyak 65.238 orang. 

"Berdasarkan data dari aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS atau SIHA milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, per tanggal 23 November 2023, estimasi ODHIV di Jawa Timur Tahun 2023 sebanyak 65.238 orang, sedangkan ODHIV yang berhasil ditemukan mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 2023 sebanyak 97.431 orang," kata dr. Erwin kepada Jatim Newsroom, pada Senin (4/12/2023). 

Jumlah penemuan tersebut, diungkapkan dr. Erwin, melebihi dari estimasi ODHIV di Jawa Timur Tahun 2023. Sedangkan, penemuan ODHIV baru mulai Januari sampai dengan November 2023 adalah sebesar 9.409 orang. 

“Pada prinsipnya, penularan HIV itu sulit. Hanya dua yang paling mungkin berisiko untuk tertular, yaitu dari hubungan seks berisiko dan penggunaan narkoba suntik. Selama masyarakat tidak menggunakan narkoba suntik bersama-sama dengan yang lain atau tidak melakukan hubungan seks berisiko, kemungkinan besar tidak akan tertular,” terang dr. Erwin. 

Menurut dr. Erwin, saat ini masyarakat masih menganggap HIV tidak ada obatnya, padahal pemerintah sudah mengalokasikan anggaran yang sedemikian besar untuk membantu pengobatan penyakit HIV dengan Anti Retroviral (ARV). 

“Terapi HIV dengan ARV ini sangat menjanjikan, karena target pemerintah sendiri dalam 6 bulan pertama, 95% virusnya sudah harus tidak terdeteksi. Jika sudah tidak terdeteksi, maka diharapkan kekebalan tubuhnya akan bangkit dengan sendirinya. Kalau kekebalan bangkit, maka diharapkan pasien HIV akan kembali pulih menjadi manusia normal seperti biasa dari sisi imunitasnya, namun tetap harus mengonsumsi ARV,” jelas dr. Erwin

Sebagaimana diketahui, tahun ini Hari AIDS Sedunia mengangkat tema global 'Let communities lead' yang bermakna dunia dapat mengakhiri AIDS, dengan komunitas yang memimpin. Sedangkan tema nasional dituturkan dr. Erwin adalah 'Bergerak bersama komunitas, Akhiri AIDS 2030'.

Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2018 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, dr. Erwin menjelaskan, Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sel darah putih yang mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh manusia mudah terserang oleh berbagai macam penyakit. Sedangkan AIDS, adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

Seperti halnya penyakit kronis lainnya, baik diabetes maupun hipertensi, dr. Erwin menganjurkan, maka untuk mengendalikan penyakit tersebut, penderita diabetes maupun hipertensi harus mengonsumsi obat secara rutin sepanjang hidupnya. Begitu pula dengan ODHIV, walaupun virusnya sudah bisa dikendalikan, ARV harus tetap dikonsumsi sampai sepanjang hidupnya. 

“Namun, jangan dibayangkan sepanjang hidup harus minum obat, tetapi hanya cukup meluangkan waktu 5 menit setiap harinya untuk mengonsumsi ARV, imunitas ODHIV bisa terjaga dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Jadi, penyakit HIV tidak ada bedanya dengan penyakit kronis lainnya, pemenangnya adalah siapa yang mau berobat,” ujar dr. Erwin. (vin/s)

#dinas kesehatan #Dinkes Jatim #Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur #Kadinkes Jatim #Hari AIDS Sedunia #AIDS #HIV #ODHIV