Kamis, 2 Mei 2024

Inovasi SPR Siap Wujudkan Kemandirian Ekonomi Lamongan

Diunggah pada : 22 Desember 2022 10:34:25 68
Sumber foto: Diskominfo Lamongan

Jatim Newsroom – Kabupaten Lamongan memiliki potensi dalam pengembangan ternak mulai dari jenis ternak sapi, kambing, domba, ayam, dan itik. Potensi yang dimiliki terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan dengan memunculkan inovasi-inovasi optimalisasi perkembangan ternak untuk mewujudkan jaringan bisnis peternakan yang berdampak pada kemandirian ekonomi. Salah satunya dengan inovasi deklarasi Sekolah Peternakan Rakyat atau biasa disebut SPR di Pendopo Kecamatan Ngimbang.

"Lamongan ini memiliki potensi dalam megembangkan peternakan. Inovasi terus kita gali untuk mewujudkan kemandirian ekonomi melalui potensi unggulan. Karena setelah dilaksanakan SPR maka dipastikan akan memperdalam ilmu dalam beternak serta meluaskan jaringan bisnis ternak," tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau Pak Yes di hadapan 27 Dewan Perwakilan Pemilik Ternak (DPPT) dari 3 Kecamatan dan 45 perwakilan peternak dari 3 Kecamatan, Rabu (21/12/2022).

Dalam rilis resmi Kabupaten Lamongan disebutkan, Kegiatan SPR menjadi pertama kalinya di Kabupaten Lamongan. Dengan merujuk ke 3 Kecamatan yang akan dibina, diantaranya ialah Kecamatan Ngimbang, Kecamatan Sambeng, dan Kecamatan Sukorame. 3 Kecamatan tersebut memiliki potensi tinggi terhadap populasi peternakan sapi.

"Dalam rentetannya nanti kita ada di 3 Kecamatan. Karena ketiganya memiliki nilai ternak yang tinggi, di Kecamatan Ngimbang ada 8 ribu ekor sapi, di Kecamatan Sambeng ada 10 ribu ekor sapi, dan di Kecamatan Sukorame terdapat 6-7 ribu ekor sapi," kata Pak Yes.

Kegiatan SPR akan dilakukan pembinaan sebanyak 12 kali pertemuan oleh Dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Lembaga Pengabdian Masyarakat IPB yang sudah melangsungkan MoU dengan Dinkeswan Lamongan. Didalamnya akan membahas tuntas mulai dari teknis peternakan hingga managerial bisnis yang pastinya ditujukan untuk meningkatkan sdm peternak di Lamongan.

"Potensi ternak kita itu bukan peternakan yang memiliki ribuan sapi, namun peternakan rakyat yangmana warga memiliki sapi hanya 2-3. Sehingga kita masih awam dalam managerial pemasaran. Kebanyakan masyarakat kita pasti melewati perantara atau penafsiran saat ingin menjual dan mematok harga sapi. Maka kita hadirkan SPR agar para peternak berbekal managerial ternaknya, sehingga nanti dapat meningkatkan pendapatan dan kepemilikan jumlah ternak," tutur Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Wahyudi.

Saat ini jumlah Kelompok ternak sekitar 302 kelompok dengan Rumah Tangga Peternak mencapai 188.083 RTP, di mana Rumah Tangga Peternak sapi kurang lebih 44.829 RTP.

Dilaksanakan selama 9 bulan 10 hari, SPR ini juga  dijadikan sebagai wadah bagi Pemkab Lamongan untuk meningkatkan motivasi peternak setelah adanya wabah PMK.

"Sebenarnya ini jika ditarik garis panjang ada hubungannya dengan PMK. Dimana kita dorong lagi motivasi beternak pada peternak di Lamongan," kata Wahyudi.

Setelah berhasil menuntaskan SPR, maka DPPT akan diwisuda dan dijadikan kader dalam penyebarluasan informasi bagaimana budidaya sapi dan manajerial pemasaran sapi yang sesuai secara teoritis dan praktik yang benar kepada wilayah sekitar. (ghf/n)

#lamongan #peternakan #Sekolah Peternakan Rakyat #SPR