Minggu, 19 Mei 2024

IKAL Lemhanas Jatim bersama D~Net Adakan Dialog Interaktif Cyber Security untuk Ketahanan dan Kedaulatan NKRI

Diunggah pada : 28 Oktober 2022 13:56:25 106
Dialog Interaktif "Cyber Security untuk Ketahanan dan Kedaulatan NKRI" oleh DPD IKAL-LEMHANNAS Jatim bersama D-Net, di Surabaya, Jumat (28/10/2022).

Jatim Newsroom - Keamanan siber (cyber security) meminimalisir risiko serangan siber yang dapat melemahkan bahkan menghancurkan ketahanan nasional. Urgensi cyber security semakin tampak jelas dan menjadi salah satu bentuk revolusi ketahanan nasional. Teknologi digital pun mengambil alih konsep ketahanan yang ada sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (DPD IKAL-LEMHANNAS) Provinsi Jawa Timur, Rachmat Harsono, dalam acara Dialog Interaktif bertajuk "Cyber Security untuk Ketahanan dan Kedaulatan NKRI". 

Kegiatan yang diinisiasi D~Net bekerja sama dengan DPD IKAL-LEMHANNAS Provinsi Jawa Timur ini dilaksanakan di Surabaya, Jumat (28/10/2022). 

"Serangan cyber menjadi salah satu potensi ancaman bagi Indonesia yang perlu mendapat perhatian lebih. Indonesia rawan terhadap serangan tersebut karena jumlah pengguna internet Indonesia yang cukup besar," kata Rachmat. 

Kejahatan siber ini, lanjutnya, diproyeksikan akan terus mengancam berbagai sektor bisnis/industri. Sehingga tidak dapat dipungkiri, saat ini keamanan siber menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Data menyebutkan, jumlah dan jenis serangan siber terus meningkat seiring dengan semakin masifnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai lini kehidupan masyarakat. Tercatat 881 juta anomali trafik dari Januari hingga 7 Oktober 2022. Dari total angka tersebut, 55,79% merupakan malware, 15% kebocoran informasi, dan 10.39% trojan.

Selain itu, beberapa waktu lalu, berawal dari cuitan perusahaan keamanan data asal Singapura, Dark Web yang menuliskan lewat akun twitternya bahwa ada peretas bernama Bjorka menjual miliaran data pribadi penduduk RI di laman breached.to. 

Data ini kabarnya diperoleh dari database Indihome, Komisi Pemilihan Umum, Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Badan Intelijen Negara. Akibatnya, media massa dan media sosial di tanah air ramai membahas penyebab serta aktor di balik miliaran data yang dibobol tersebut. 

"Untuk itu, cyber security yang diselenggarakan oleh negara dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi penting bagi negara, keamanan nasional, maupun menjaga Sistem Elektronik yang strategis atau kritis bagi kelangsungan pelayanan publik atau kelangsungan negara," tegasnya. 

Direktur PT Dutakom Wibawa Putra, Caroline Gondokusumo menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-25 D-Net, salah satu pelopor IT Companies di Kota Surabaya. 

"Untuk menjaga ketahanan suatu negara tidak melulu oleh aparat negara. Pertahanan negara akan menjadi lebih kuat jika melibatkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat. Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi dan menciptakan gerakan yang lebih masif lagi untuk mendukung kedigdayaan NKRI," tutur Caroline. (idc/n)

#lemhanas #ikal lemhanas jatim #cyber security