Jumat, 3 Mei 2024

Gubernur Khofifah Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa di Pintu Air Kuro Lamongan

Diunggah pada : 22 Januari 2024 20:37:50 96
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dan PU SDA Provinsi Jatim, Ir. Baju Trihaksoro saat peresmian dan pendatanganan prasasti rumah pompa air kuro di Lamongan. (hen)

Jatim Newsroom - Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meresmikan penambahan kapasitas pompa air dan genset di Pintu Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, di bawah UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro Kabupaten Lamonga,  Senin  (22/1/2023).

Gubernur Khofifah mengatakan, ditambahnya daya pompa air dan genset serta rekonstruksi Pintu Air Kuro ini dapat mempercepat penurunan tinggi genangan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan. Karena diketahui saat hujan di wilayah Bengawan Jero terdapat sebanyak 59 desa di 8 kecamatan menjadi langganan banjir saat musim hujan. Durasi genangannya rata-rata 4 hingga 6 bulan setiap tahunnya.

"Tanggal 24 Februari 2023, saya bersama Bupati Lamongan melaksanakan kunjungan ke wilayah terdampak banjir di wilayah Bengawan Jero. Kunjungan saat itu untuk meninjau lapangan dan dilaksanakan upaya penanganan banjir Bengawan Jero melalui kolaborasi penanganan menurunkan tinggi genangan banjir antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan dan BBWS Bengawan Solo," ungkap Khofifah.

Kolaborasi itu dimulai dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melakukan kajian. Karena, Bengawan Jero sendiri termasuk dalam wilayah Sungai Bengawan Solo yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini BBWS. Hasilnya, kata Gubernur Khofifah, ternyata dibutuhkan pompa berkapasitas 20.000 liter/detik untuk penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Jero. Kapasitas yang diperlukan tersebut dibagi menjadi dua. Masing-masing, Pintu Air Kuro sebesar 10.000 liter/detik dan Pintu Air Melik sebesar 10.000 liter/detik.

Dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir Bengawan Jero disepakati bahwa kegiatan penanganan banjir dilakukan secara sharing antara BBWS Bengawan Solo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Dari hasil rakor tersebut, lanjut Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim mendapatkan tugas pengadaan pompa maupun genset beserta mekanikal dan elektrikal, pekerjaan konstruksi pendukung serta optimalisasi penanganan perbaikan kebocoran pada pintu air dengan kebutuhan anggaran Rp 35 miliar.

"Penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Kuro oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Melik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan serta kegiatan normalisasi oleh BBWS Bengawan Solo mengurangi luas dan waktu genangan banjir di wilayah Bengawan Jero secara signifikan," jelasnya.

"Selain itu, konstruksi pompa tambahan untuk menangani banjir dengan data teknis pompa tipe submersible axial pump kapasitas 2.000 liter/detik head 6 meter sebanyak 3 unit serta Genset tipe silent kapasitas 400 KVA sebanyak 3 unit," tambahnya.

Ke depan, Gubernur Khofifah berharap kerja sama dengan seluruh stakeholder terhadap Pintu Air Kuro melalui penambahan daya pompa air dan genset benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Utamanya saat musim hujan, genangan air benar-benar berkurang.

"Terima kasih atas kolaborasi dan sinergi kita semua dalam pengendalian banjir sehingga dilakukan pembangunan pintu kuro dan normalisasi sungai. Insyaallah pembangunan ini ketika musim hujan mampu mengatasi banjir sehingga genangan tidak terlalu lama,"pungkasnya.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya mengungkapkan dengan kekuatan pembuangan pintu Kuro ini akan menjadi sekitar 10. 000 liter per detik menjadi hal yang luar biasa. "Insya Allah ini akan mampu dan mempercepat keluarnya air ketika genangan air di Lamongan (Bengawan Jero) tinggi dan besar," imbuh Yuhronur.

Pemkab Lamongan juga memperbaiki  saluran-saluran air dan menormalisasi di pintu Melik. Pintu Melik ini sekaligus ada dua fungsi selain untuk pembuangan air banjir, juga bisa untuk memasukkan air ketika musim kemarau. "Walaupun belum selesai 100 persen sampai di hulunya, tapi pintu dari Melik ini sudah bisa dimanfaatkan optimal masyarakat," katanya.

Proyek tersebut diwujudkan guna mengatasi banjir tahunan yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan. “Proyek ini betul-betul dibutuhkan masyarakat, mudah-mudahan membawa manfaat dan maslahat,”pungkasnya. (pca/hjr)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

#Khofifah Indar Parawansa #Gubernur Jawa Timur #Dinas PU SDA Jatim