Sabtu, 18 Mei 2024

Ciptakan Tenaga Kerja Terampil, Pemerintah Kembangkan Program Competitive Fund Vokasi

Diunggah pada : 23 Mei 2022 9:55:05 129
Sumber Foto: Tangkapan Layar Kemendikbud RI - Silaturahmi Merdeka Belajar "Ciptakan Tenaga Kerja Terampil Melalui Competitive Fund Vokasi”

Jatim Newsroom – Pemerintah berupaya menciptakan tenaga kerja terampil melalui program Competitive Fund Vokasi yang di tahun 2022 dikembangkan menjadi dua fokus yaitu fokus penyiapan dan fokus penguatan dengan empat skema. 

Skema A adalah transformasi atau penyiapan program D-3 menjadi sarjana terapan. Skema B adalah akselerasi pembukaan program studi D-2 jalur cepat.

Sementara skema C merupakan penguatan program sarjana terapan dan program D-2 jalur cepat hasil transformasi, serta penguatan prodi D-2 reguler dan prodi sarjana terapan nontransformasi yang surat keputusan pembukaan prodinya paling lambat diterbitkan tahun 2021.

Kemudian skema D adalah penguatan program studi sarjana terapan dan program studi D2 yang telah memiliki lulusan terakreditasi dan telah menjalankan praktik baik Sistem Penjaminan Mutu Indonesia (SPMI). Skema ini adalah skema untuk penguatan program studi existing.

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Henri Tambunan mengatakan bahwa Competitive Fund Vokasi di 2022 juga mendukung program studi D-3 yang telah bertransformasi menjadi sarjana terapan serta program studi D-2 jalur cepat yang telah berdiri.

“Lewat skema pendanaan ini, Kemendikbudristek juga terus mendukung program studi sarjana terapan nontransformasi, program reguler yang baru berdiri, maupun yang telah berdiri lama dan sudah punya lulusan serta menjalankan praktik baik SPMI,” ucapnya seperti diberitakan infopublik.id pada tanggal 22 Mei 2022. 

Henri berharap, kebijakan ini dapat menambah keaktifan sekolah-sekolah vokasi menggelar kerja sama dengan industri dan menghasilkan lulusan-lulusan yang berkeahlian. “Semoga juga ada perubahan persepsi masyarakat yang dapat melihat pendidikan vokasi setara dengan pendidikan tinggi akademik,” terangnya.

Ia pun menerangkan, Evaluasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memperlihatkan dampak besar, di antaranya penambahan sarana prasarana praktikum di perguruan tinggi pendidikan vokasi yang menerima pendanaan 2021, seperti penambahan peralatan laboratorium, komputer, dan perangkat lunak. 

Selain itu, terdapat 230 prodi yang siap menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan link and match dengan dunia usaha dan industri.

“Ratusan dosen juga mendapatkan sertifikasi kompetensi yang bisa digunakan untuk pelatihan, untuk peningkatan kompetensi,” jelas Henri. (idc/s)

#pendidikan #vokasi #Competitive Fund Vokasi