Sabtu, 27 April 2024

Pengamalan Empat Konsensus Kebangsaan Jawab Tantangan Berbangsa

Diunggah pada : 7 Desember 2021 14:52:32 7249

Jatim Newsroom – Nilai - nilai empat konsensus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) harus menjadi pedoman untuk menjawab tantangan berbangsa pada masa kini dan masa datang. Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD Jatim Mayjen TNI ( Purn) DR. Istu Hari Subagio saat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Nganjuk, Selasa (7/12/2021).

Ditegaskan Istu, bahwa nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus nasional. Namun, salah satu dari empat pilar itu yakni Pancasila sudah menjadi dasar negara, jadi bukan menjadi pilar lagi. Padahal Pancasila sudah merupakan dasar negara dan merupakan falsafah tertinggi untuk dipedomani serta merupakan why of life .

Bagi warga negara Indonesia, Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup dan hal-hal yang dijalankan setiap hari harus bersumber kepada Pancasila. Karena di dalam Pancasila terdapat nilai esensi nya yang harus di kenalkan oleh masyarakat luas. “Pancasila mempunyai nilai dasar, fundamental yang tidak boleh berubah yaitu ke lima sila dari Pancasila tersebut,”terang mantan Pangdam Bukit Barisan ini.

Kelima sila dari Pancasila tersebut, lanjut Istu, telah mendasari tentang nilai nilai instrumental yaitu nilai-nilai yang berdasarkan hukum yang dijabarkan melalui hukum dasar kita yakni UUD 1945 dengan beberapa turunannya berupa UU yang di buat Pemerintah maupun Peraturan Pemerintah (PP) hingga Peraturan Daerah (Perda) semuanya harus mengacuh pada nilai-nilai dasar Pancasila.

Dan yang lebih penting lagi, soal nilai praktis atau nilai fraksis, harus dipedomani dalam kehidupan sehari hari oleh warga negara Indonesia yakni, bagaimana cara menjadi warga negara yang baik juga sudah diatur dalam Pancasila mulai dari Sila pertama hingga Sila ke lima. Kalau dijabarkan dalam kehidupan kita akan lebih baik meskipun dalam segala hal dan kondisi apapun.

“Baik profesi pedagang, pengusaha, pegawai negeri, tokoh agama dan lainya jika dalam kehidupannya bersumber pada nilai -nilai Pancasila maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi baik, ” tegas politikus Partai Golkar.

Apalagi di era globalisasi saat ini, nilai-nilai teknologi yang menuntut perkembangan semakin canggih sehingga membuat masyarakat terlena dan tidak waspada. Oleh karena itu, pihak DPRD Jatim saat ini gencar menggelar sosialisasi tentang wawasan kebangsaan.

“Semoga sosialisasi wawasan kebangsaan dengan tema Globalisasi versus Nilai-nilai kebangsaan ini diharapkan walaupun globalisasi teknologi canggih tetapi Nilai-nilai kabangsaan yang penuh subtantif tetap bagus. Nilai ketimuran, kesopanan tetap dijaga dan itu harus kita pedomani serta tidak boleh luntur, ” pinta Istu Hari Subagio. (pca)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait