Sabtu, 27 April 2024

Mei 2021 Kota Madiun Alami Inflasi 0,05 Persen

Diunggah pada : 7 Juni 2021 19:10:36 52

Jatim Newsroom - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, pada Mei 2021 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,37.
 
Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny, mengatakan inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan IHK pada sejumlah kelompok pengeluaran.
 
"Menurut data, dari 11 kelompok pengeluaran komoditas yang ada, sebanyak enam kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan empat kelompok tidak mengalami perubahan indeks," ujar Dwi Yuhenny dalam rilisnya, Senin (07/06/2021).
 
Kelompok pengeluaran yang mendorong terjadinya inflasi di Kota Madiun pada Mei 2021, antara lain, kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil sebesar 0,36 persen. Disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil sebesar 0,25 persen.
 
Sementara kelompok kesehatan degan andil 0,04 persen; kelompok transportasi dengan andil 1,43 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,03 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,53 persen
 
Sedangkan pengeluaran sebagai penekan inflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,75 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks adalah, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran.
 
"Inflasi tertinggi disumbang dari kelompok pengeluaran trasnportasi, salah satunya tarif kereta api. Juga disumbang dari kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki. Hal itu karena bulan Mei ada momentum Lebaran, jadi meskipun sedang pandemi, masih ada dinamis masyarakat untuk belanja," katanya.
 
Komoditas pengeluaran yang signifikan menyumbang inflasi di antaranya adalah kenaikan tiket KA, daging ayam ras, rokok kretek filter, minyak goreng, pepaya, baju muslim wanita, baju muslim anak, cat tembok, dan biaya perawatan kendaraan.
 
Sedangkan komoditas pengeluaran yang menekan inflasi di antaranya menurunnya harga cabai rawit, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, pisang, nangka muda, jagung manis, beras, semangka, dan terong.
 
Menurut dia biasanya komoditas penyumbang inflasi itu selalu cabai rawit di bulan Januari sampai April, justru di Bulan Mei menjadi komoditas utama penekan inflasi. Cabai mengalami penurunan harga karena sentra penghasil tcabe elah memasuki masa panen.
 
Delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,41 persen diikuti oleh Kota Surabaya sebesar 0,33 persen, kemudian Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,27 persen.
 
Kemduian Kota Malang sebesar 0,14 persen, diikuti oleh Kota Kediri 0,13 persen, kemudian Kabupaten Jember 0,11 persen, Kota Probolinggo 0,10 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun inflasi sebesar 0,05 persen. (ryo/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait