Sabtu, 27 April 2024

DKI ANCAMAN JATIM DI KEJURNAS LONCAT INDAH

Diunggah pada : 10 Desember 2010 11:33:11 2
thumb

Tim loncat indah DKI Jakarta menjadi pesaing tim loncat indah Jatim di ajang  Kejuaraan Nasional 2010 di Jakarta, 15-18 Desember mendatang.Hal ini setelah di Kejurnas I di Surabaya lalu, Jatim meraih 15 medali emas, 9 perak, dan 7 perunggu, sedangkan DKI meraih 12 emas, 6 perak, dan 5 perunggu.

Oleh karena itu tim loncat indah Jatim akan mewaspadai kontingen DKI Jakarta, selisih 3 medali emas cukup riskan untuk bagi Jatim untuk mempertahankan gelar juara umum, “kami akan berusaha mempertahankan gelar juara umum yang selama ini menjadi langganan Jatim di kejurnas maupun PON”,ujar manajer tim loncat indah Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) 100/II Jatim, Siswanti Ispatmini di KONI Jatim kamis (9/12

Tim loncat indah Jawa Timur menurunkan atlet terbaiknya untuk mempertahankan gelar juara umum, pada mengatakan pihaknya menargetkan bisa merebut sebanyak 13 medali emas dari 32 nomor yang dilombakan pada kategori senior dan junior.

Untuk kategori senior, Jatim yang menurunkan 16 peloncat indah Puslatda proyeksi PON 2012, berharap bisa menyabet minimal lima medali emas, sementara delapan emas diharapkan dari kategori junior.

"Target lima medali emas di kategori senior itu sesuai yang dibebankan KONI Jatim dan kami optimis anak-anak bisa merealisasikannya," katanya usai mendampingi para atlet berpamitan kepada pengurus KONI Jatim.

Lima atlet Jatim yang kini bergabung di Pelatnas Prima (Program Indonesia Emas) SEA Games 2011, yakni Husaini Noor, M. Nasrullah, Della Dinarsari, Lutfi Nico Abdillah, dan M. Eka Rudiansyah menjadi andalan untuk merebut emas.

"Mereka adalah atlet-atlet loncat indah terbaik yang dimiliki Jatim. Tapi, kami tidak boleh lengah, karena tuan rumah DKI Jakarta juga memiliki atlet cukup bagus," kata Siswanti.

Kejurnas loncat indah akan diikuti sebanyak delapan daerah, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, dan tuan rumah DKI Jakarta.

Selama 10 tahun terakhir atau sejak PON XV tahun 2000 di Surabaya, kontingen Jatim selalu mendominasi berbagai kejuaraan loncat indah, baik kejurnas maupun PON.

"Prestasi yang sangat menonjol itu belum diimbangi dengan fasilitas latihan yang memadai. Selama ini, kami masih menyewa Kolam Renang Graha Residence Surabaya untuk tempat latihan puslatda," kata pelatih loncat indah Jatim, A.R Shadiqin.

Ia sudah mengusulkan kepada KONI Jatim untuk membangun fasilitas latihan loncat indah, sehingga kegiatan puslatda menjadi lebih maksimal. Anggaran untuk pembangunan fasilitas loncat indah diperkirakan sekitar Rp 6 miliar. "Selama belum punya kolam sendiri, terpaksa kami sewa tempat latihan terus," kata Shadiqin. (her,sti)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait