Jumat, 20 September 2024

PVMBG Imbau Warga Tak Berlama-lama di Area Kawah Aktif Gunung Arjuno Welirang

Diunggah pada : 9 Januari 2024 14:20:59 567
Sumber gambar : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Jatim Newsroom – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga yang berada di sekitar Gunung Arjuno Welirang, baik pengunjung maupun wisatawan, agar tidak berlama-lama dan tidak bermalam di area kawah aktif. Imbauan tersebut berdasarkan hasil evaluasi PVMBG terhadap Gunung Arjuno Welirang secara visual dan instrumental. 

Kepala Badan Geologi PVMBG, Hendra Gunawan, melalui surat terkait evaluasi aktivitas Gunung Arjuno Welirang, menyampaikan, status aktivitas Gunung Arjuno Welirang hingga tanggal 31 Desember 2023 berada di Level I atau Normal. 

“Masyarakat di sekitar Gunung Arjuno Welirang dan pengunjung maupun wisatawan agar membatasi aktivitas atau tidak berlama-lama dan tidak bermalam di area kawah aktif, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun,” imbau Hendra dalam suratnya yang diterima Jatim Newsroom, Selasa (9/1/2024). 

Hendra menjelaskan, Gunungapi Arjuno Welirang merupakan gunungapi strato dengan ketinggian mencapai 3.339 meter. Secara administratif, gunungapi ini berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur.  

“Saat dipantau melalui Pos Pengamatan Gunungapi atau PPGA yang berada di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, erupsi terakhir Gunungapi Arjuno Welirang tercatat pada 15 Agustus 1952 selama kurang lebih lima hari dengan skala VEI 2,” jelasnya. 

Evaluasi Gunung Arjuno Welirang 

Berdasarkan pengamatan secara visual, dalam suratnya, Hendra memaparkan, pada 1-31 Desember 2023 gunungapi terlihat jelas higga tertutup kabut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal tinggi sekitar 20-60 meter dari puncak. 

“Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, barat daya dan barat, dengan suhu udara sekitar 26 sampai 33 derajat celcius,” papar Hendra. 

Sedangkan hasil pengamatan instrumental, Hendra mengungkapkan, selama periode 1 – 31 Desember 2023, terekam 26 kali gempa hembusan, lima kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan 71 kali gempa tektonik. 

“Catatan kegempaan di Gunung Arjuno Welirang periode 1 sampai 31 Desember 2023 berfluktuatif dan tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan jumlah kegempaan pada periode 1 sampai 30 November 2023. Pemunculan gempa hembusan mengindikasikan aktivitas magma berada di dekat permukaan atau berada pada level kedalaman yang dangkal di bawah puncak Gunung Arjuno Welirang,” kata Hendra. 

Hendra menambahkan, tingkat aktivitas GUnng Arjuno Welirang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. “Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan,” pungkasnya. (vin/s) 

#PVMBG #Gunung Arjuno Welirang