Jumat, 20 September 2024

Meski Berstatus Normal, PVMBG Tetap Rekomendasikan Masyarakat Tidak Dekati Kawah Gunung Lamongan

Diunggah pada : 9 Januari 2024 16:01:54 137
Sumber gambar : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Jatim Newsroom – Walau status Gunung Lamongan Level I atau Normal, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap merekomendasikan masyarakat agar tidak mendekati kawah. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi PVMBG secara menyeluruh baik visual maupun instrumental. 

Kepala Badan Geologi PVMBG, Hendra Gunawan, melalui surat terkait evaluasi perkembangan aktivitas Gunung Lamongan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengatakan, visual secara umum dalam Desember 2023, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. 

“Dalam status Level I atau Normal, direkomendasikan agar masyarakat maupun pengunjung atau wisatawan tidak mendekati dan bermalam di kawah Gunung Lamongan,” kata Hendra melalui suratnya kepada Jatim Newsroom pada Selasa (9/1/2024). 

Hendra mengimbau, agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BPBD Pemerintah Kabupaten Lumajang, selalu melakukan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lamongan di Kampung Gunung Meja, Desa Tegalradu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang dan PVMBG di Bandung. 

“Hasil evaluasi visual secara umum dalam bulan Desember 2023, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Kegempaan masih didominasi oleh gempa tektonik yang terekam delam jumlah yang masih diambang normal,” terangnya. 

Evaluasi Gunung Lamongan

Dalam suratnya, Hendra memaparkan, hasil pengamatan visual di Gunung Lamongan cuacanya cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, suhu udara sekitar 19 sampai 32C. Sedangkan untuk pengataman instrumental, diterangkan Hendra, kegempaan terekam dalam satu bulan terakhir. 

“Yaitu terjadi empat kali gempa tektonik lokal dengan amplitude 23-35 mm, S-P 2-3 detik dan lama gempa 17 sampai 39 detik. Tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 8-30 mm, S-P 20-25 detik dan lama gempa 55 sampai 106 detik,” papar Hendra. 

Hendra menambahkan, informasi perkembangan aktivitas Gunung Lamongan dapat diakses melalui https://magma.esdm.go.idatau aplikasi Magma Indonesia. 

“Tingkat aktivitas Gunung Lamongan akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang siginifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan,” pungkasnya. (vin/s) 

#PVMBG #Gunung Lamongan