Jumat, 20 September 2024

Kepala Kanreg II BKN Kota Surabaya : AI Adalah Tantangan dalam Dunia Kehumasan

Diunggah pada : 30 November 2023 19:35:05 122
Tangkapan layar gambar Kepala Kanreg II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kota Surabaya, Mohammad Ridwan saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar ASN Belajar seri ke-44, Kamis (30/11/2023).

Jatim Newsroom – Kepala Kanreg II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kota Surabaya, Mohammad Ridwan, mengatakan, Artificial Intelligence (AI) bukan merupakan peluang ataupun ancaman melainkan suatu tantangan dalam dunia kehumasan. Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan, saat secara daring menjadi pembicara kunci dalam Webinar ASN Belajar Seri ke-44, bertajuk ‘Tantangan Humas Pemerintah di Era Era Artificial Intelligence’, Kamis (30/11/2023). 

“Apakah AI dalam dunia kehumasan itu peluang atau ancaman, bagi saya bukan keduanya. AI itu adalah suatu tantangan. AI itu dapat menimbulkan peluang di satu sisi, tapi sekaligus di sisi lain dapat menjadi ancaman ketika tidak bisa memahaminya dengan baik,” tutur Ridwan. 

Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, sebenarnya kemunculan AI ini dari tahun 1900-an sudah muncul teori tentang kecerdasan buatan, namun namanya belum kecerdasan buatan, melainkan 1.0.1.0.

“Di gelombang pertama pada tahu 1930 –an muncul pemikiran untuk memberikan pengetahuan bagi mesin. Nah, baru ketika gelombang kedua pada 1950-an, muncullah pertama kali istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence pada salah satu konferensi di Dortmund tahun 1956. Baru kemudian ide itu, pada gelombang ketiga pada tahun 1980-an, komputer sudah mulai bisa akses internet dan sekarang seiring dengan canggihnya AI menjadi pendukung keseharian kita,” jelasnya. 

Menurut Ridwan, bagi praktisi kehumasan, AI bisa dimanfaatkan, oleh karena itu AI bukan peluang maupun ancaman, melainkan tantangan. “Kita bisa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan kehumasan tetapi untuk pekerjaan-pekerjaan yang lain dia tidak bisa menggantikan. Contohnya, tahun 2018 Shinhua, salah satu media di China itu mulai menggunakan AI. Jadi news anchor sudah bisa digantikan oleh AI,” tukasnya. 

Adapun bagi para kehumasan, Ridwan menyebutkan, tantangan menggunakan AI adalah, dengan memaksimalkan keuntungan di saat meniminalisi ancaman. Sehingga, perkembangan teknologi harus diimbangi perkembangan SDM. 

“Pelaku kehumasan harus selalu berpikir progresif, bertransformasi serta meningkatan kompetensinya. Nah, sekarang bagaimana kita membersamai AI ini. Human featuring AI, jadi human yang harus menjadi kunci dan AI menjadi pembantu untuk itu,” ujar Ridwan. 

Oleh karena itu, Ridwan memaparkan beberapa strategi baru bagi public relations atau para kehumasan untuk mengerjakan pekerjaannya di era AI. ”Pertama, adalah simplication task atau menyederhanakan tugas kehumasan. Contohnya menggnakan perangkat Wires Services ini sudah digunakan untuk mendistribusikan rilis ke seluruh penjuru dunia secara otomatis,” paparnya. 

Ridwan menerangkan, strategi kedua yakni, social listening atau mengidentifikasi pendapat dan  persepsi audiens terhadap produk atau layanan, analisis komentar, mengetahui jangkauan rilis, sentimen, dan engagement. Contohnya google drive, trends, Brandwatch, Newsmeter, Motion dan sebagainya.

"Selanjutnya, yang ketiga atau yang terakhir adalah automatic of task, atau otomatisasi berbagai tugas dan pekerjaan humas, mengelola dan otomatisasi konten pada media sosial. Contoh mengagendakan konten media sosial menggunakan Hootsuite, Tweetdeck, Sprout Social, Audience, Conversocial, My Convento,” terangnya. 

Ridwan menyebutkan, AI itu terbagi menjadi dua kategori berdasarkan sifatnya, yakni ada yang structured data dan ada yang unstructured data. 

“Nah, untuk yang structured data, nampaknya lebih mudah dan sudah menjadi keseharian kita, merangkum, membuat konten, mengidentifikasn tren, sehingga menghasilkan laporan yang informatif dan komprehensif. Sedangkan, untuk data yang sifatnya unstructured kita juga bisa memanfaatkannya. Seperti, yang paling sering kita gunakan adalah penggunaan Chat Bot. Kita punya sistem bernama Sakera atau Sistem Notifikasi Kepegawaian Regional Dua milik Kanreg II BKN,” pungkasnya. 

Diketahui, Webinar ASN Belajar ini merupakan program mingguan yang dimiliki Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur (BPSDM Jatim). Pada seri seri ke-44, yang secara langsung dibuka oleh Kepala BPSDM Jatim, Ramliyanto ini, Webinar ASN menghadirkan beberapa pembicara yakni, Dosen Fakultas Vokasi UNAIR Surabaya, Gagas Gayuh Aji, Ketua Umum IPRAHUMAS Thoriq Ramadhani, Social Media Strategist Kemenkeu RI Farchan Noor Rahman, dan Sekretaris BPSDM Jatim Zainal Muttaqin. (vin/s) 

#ASN Belajar #AI #Kanreg II BKN #Artificial Intelligence #humas