Jumat, 20 September 2024

ISTTS-IES Gelar Seminar Bertajuk ‘Intelligent IoT : Leveraging AI for Next Generation Electronic Soluions’

Diunggah pada : 18 Mei 2024 20:51:22 50
ISTTS gelar wminar dan workshop IES Day bertajuk ‘Intelligent IOT :Leveraging AI for Next Generation Electronic Solutions’, pada Sabtu (18/5/2024). Foto : Dok. Humas ISTTS

Jatim Newsroom – Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) bekerja sama dengan Industrial Electronic Society (IES) menggelar kegiatan seminar dan wokshop IES Day bertajuk ‘Intelligent IOT :Leveraging AI for Next Generation Electronic Solutions’, pada Sabtu (18/5/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan dengan Internet of Things (IoT). IES (Industrial Electronics Society) adalah asosiasi resmi pertama di dunia yang mengumpulkan peneliti dan inovator dari berbagai kalangan, telah berjalan selama puluhan tahun. 

Wakil Rektor III ISTTS, Ferdinandus menyampaikan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi ISTTS dengan IES yang dipimpin oleh Prof. Mauridhi Hery Purnomo selaku IES Indonesia Chapter yang juga merupakan seorang peniliti ITS. Dimana ISTTS memang punya kolaborasi dengan ITS untuk pengembangan-pengembangan pengetahuan khususnya AI. 

“Kampus kita, Institut STTS itu mencanangkan bahwa kita kampus AI.  Perkembangan AI yang sangat cepat ini, apalagi background kita memang kampus teknologi ya, sehingga kita berusaha ke depan ini pasti akan masif tentang AI,” tutur Ferdinandus. 

Dengan adanya kegiatan ini, Ferdinandus menerangkan, hal tersebut sudah menandakan bahwa kampus ISTTS mencoba menjadi kampus terdepan di bidang pengetahuan dan teknologi AI. “Sehingga kita melakukan event-event yang nanti banyak untuk berbasis yang AI.  Intinya demikian, dan hari ini kita punya event ini memang spesial untuk yang IoT ya, sebab IES sendiri sebetulnya bidangnya kan di industrial electronic, dan disitu IoT-nya banyak menjadi sorotan,” terangnya. 

Ferdinandus menjelaskan, kegiatan ini diadakan dengan maksud  untuk mengedukasi AI yang dapat digabungkan dengan IoT. Oleh karenanya, peserta yang mengikuti dari berbagai kalangan, yakni mahasiswa, praktisi, dan akademisi. 

“Ke depan sistem teknik industri yang ada di pabrik-pabrik itu saya merasa para pekerja pabrik digantikan oleh suatu sistem yang memang bisa menggantikan manusia. Nah di sana mulai kita membayangkan bahwa pentingnya IOT system, yang dipermudah jika dihubungkan dengan AI. Dari sana diolah oleh sistem yang dibuat untuk intelligent system. Itu pentingnya AI untuk masuk ke IOT system, sebab AI sama intelligent system ini beda sebetulnya,” jelasnya. 

“Satunya kalau IOT itu kan sebetulnya adalah benda-benda di internet yang bisa dipakai untuk otomatisasi. Tetapi ketika kepandaiannya belum bisa menyentuh itu maka ya ini IOT system bukan intelligent system. Saat sudah jadi, maka dia bisa digabungkan dengan IOT dan menjadi satu sistem yang sangat pandai,” sambung Ferdinandus.

Kekhawatiran manusia yang dapat digantikan AI, Ferdinandus menilai, manusia masih lebih sempurna dari AI. Karena AI dibuat oleh manusia dan akan terus dikembangkan, sehingga Ia berharap AI tidak bisa melampaui kesempurnaan manusia. “AI akan lebih pandai, lebih pandai memang. Tetapi dia akan membantu manusia, bukan untuk menggantikan manusia,” tukas Ferdinandus. 

Ferdinandus berharap melalui kegiatan ini, semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait AI dan IoT, dalam hidup berdampingan dengan teknologi setiap harinya. 

Sementara itu, Associate Professor di ISTTS, Esther Irawati Setiawan yang juga hadir sebagai salah satu pembicara dalam seminar mengatakan, awalnya, fokus IES adalah pada Smart IoT, namun kini, mereka beralih ke AI IoT yang menggabungkan IoT dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan perangkat pintar (smart devices), yang menjadi bahasan utama dalam tema besar di kegiatan ini.

“Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Jember, Gontor, dan Surabaya, dengan beragam latar belakang, mulai dari siswa SMA, mahasiswa, hingga profesional yang tertarik untuk melihat berbagai inovasi yang dikemas dalam giat seminar, workshop, hingga pameran,” kata Esther yang diketahui juga merupakan Women Ambassador Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) itu. 

Esther berharap, dengan adanya kegiatan ini, apa yang dihadirkan bisa menjadi inspirasi bagi peserta maupun pembicara untuk terus menciptakan karya-karya baru yang inovatif. “Yang bisa memajukan Surabaya atau bahkan Indonesia, mengingat kegiatan ini juga di siarkan secara online,” pungkasnya. (vin/hjr)

#iSTTS #AI #IOT