Jumat, 20 September 2024

ISTTS Kenalkan Siswa SMAK Dharma Mulya Surabaya Cara Membuat Cerita dengan AI

Diunggah pada : 18 Juli 2024 20:18:46 51
Siswa SMAK Dharma Mulya Surabaya saat mencoba teknologi Virtual Reality (VR) di Kampus ISTTS, Kamis (18/7/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) mengenalkan cara membuat cerita dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) kepada siswa kelas XII SMA Kristen Dharma Mulya Surabaya, Kamis (18/7/2024). Kegiatan ini untuk mengedukasi para siswa bahwa AI itu hadir bukan untuk menyaingi melainkan untuk mendampingi manusia membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ditemui, Kepala Digital Marketing ISTTS, Ardalina menyampaikan, tujuan pengenalan AI kepada siswa ini adalah untuk mengedukasi bahwa teknologi AI itu sudah berkembang pesat, karena bisa membuat buku cerita, hanya dengan menggunakan handphone.

"Para siswa dari SMA Dharma Mulya itu mencoba, mereka langsung praktek cara membuat buku cerita menggunakan AI, dengan handphone masing-masing. Dan hasilnya langsung jadi, mereka juga mempresentasikan hasil karya mereka sendiri," tutur Arda. 

Lebih lanjut, Arda menerangkan, melalui pengenalan ini paling tidak para siswa tahu bahwa AI ini bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai asisten yang membantu manusia dalam kesehariannya. 

"Mereka para siswa diberikan pembekalan sekilas tentang AI, kemudian mereka langsung praktek juga cara membuat buku cerita menggunakan AI. Lalu mereka juga ada sesi berkunjung ke jurusan-jurusan yang ada di ISTTS, supaya setelah pengenalan AI ini para siswa tahu prospek karir ke depan," terangnya. 

Terkait pembicara dalam pengenalan teknologi AI kepada para siswa SMA Dharma Mulya, Arda menyebutkan adalah salah satu dosen Desain Komuniaksi Visual ISTTS bernama Dr. Lukman Zaman.

"Beliau tadi mengajari anak-anak bagaimana caranya membuat prompting, bagaimana caranya membuat buku cerita menggunakan AI dengan handphone masing-masing, jadi tidak perlu laptop, bahwa itu bisa dilakukan dengan handphone saja itu sudah bisa," ujar Arda.

Melalui pengenalan ini, Arda berharap, semoga manusia tidak takut dengan adanya perkembangan AI, apalagi mengingat bahwa teknologi itu tidak akan pernah padam. 

"Jadi teknologi itu akan terus berkembang dan berkembang terus, sehingga kita juga harus tetap semangat juga untuk selalu terus mempelajari tentang teknologi. Tetap harus diimbangi dengan sosial juga, jadi kalau misalnya kita menggunakan teknologi, harus menggunakan teknologi secara baik, benar dan bijak. Semoga anak-anak SMA Dharma Mulya setelah berkunjung ke ISTTS, mereka dapat inspirasi, oh ternyata passionku itu di jurusan ini loh, jadi biar mereka masa depannya juga lebih jelas dari awal, untuk memberi semangat anak-anak juga, supaya terus belajar," harap Arda.

Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAK Dharma Mulya Surabaya Fredianto mengatakan, kegiatan siswa kelas XII di kampus ISTTS ini merupakan suatu pembekalan, khususnya mengenai program yang ada di ISTTS untuk menentukan prospek siswa ke depan. 

Siswa kelas XII SMAK Dharma Mulya Surabaya saat foto bersama di Kampus ISTTS Surabaya, Kamis (18/7/2024). Foto : Humas ISTTS

"Dan ternyata dari hasil proses yang kita ikuti ini, anak-anak kami begitu tertarik dengan AI. Dari materi yang kali ini ditampilkan itu, antusiasnya anak-anak luar biasa. Jadi tujuannya ya memberi bekal wawasan pada anak-anak untuk mengenal apa itu teknologi, apalagi ISTTS ini kan sudah dikenal sebagai kampus yang cukup lama, khususnya dalam bidang IT. Untuk itu kami tertarik sekali untuk membawa anak-anak kami," tutur Fredi.

Fredi menyebutkan, jumlah siswa kelas XII SMAK Dharma Mulya Surabaya yang mengunjungi Kampus ISTTS ini ialah 82. "Mereka satu paralel semuanya, seangkatan kelas XII," ujarnya. 

Kepada siswanya, Fredi berpesan supaya tidak alergi atau anti terhadap teknologi, dan tidak berpikiran sempit kalau teknologi itu mesti sulit. 

"Semuanya itu kalau didasarkan passion dan ada effort, daya juang yang benar-benar mereka ini mau untuk bersaing di dunia global nantinya, apalagi Indonesia emas 2045 diharapkan generasi Indonesia ini generasi yang siap melek teknologi semuanya. Jadi anak-anak jangan hanya berpikiran sempit, dan jangan alergi terhadap jurusan teknik, dan tidak selamanya teknik itu mesti sulit," pesan Fredi.

Melalui pembekalan di kampus ISTTS ini, Fredi berharap kedepannya anak-anak mulai memiliki pandangan prospek ke depan terhadap karir mereka masing-masong. 

"Diharapkan dengan kunjungan anak-anak ke ISTTS ini mulai membuka wawasan mereka, bahwa mereka juga harus tidak alergi terhadap yang namanya teknologi, atau yang namanya fakultas teknik itu tidak melulu sulit gitu ya rasanya. Selain itu, ISTTS diharapkan menjadi pelopor di bidang teknologi, khususnya teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, semoga lebih banyak lagi nanti ISTTS berperan dalam mendukung kemajuan teknologi, khususnya di teknologi informasi," harap Fredi.

Di sisi lain, seorang perwakilan siswa SMAK Dharma Mulya Surabaya, Patricia menyampaikan, kunjungan ke ISTTS ini sangat menarik dan dapat membantunya dalam menentukan prospek karirnya ke depan. 

"Terutama menurut saya paling menarik teknik industri, karena ternyata membuat produk dalam industri itu berhubungan dengan teknologi sekarang dan menujukkan prospek di masa depan," jelas Patricia. 

Siswa yang diketahui merupakan Ketua OSIS SMAK Dharma Mulya Surabaya ini mengatakan, teknologi sangat dibutuhkan untuk dipelajari di era saat ini, sehingga harus lebih dalam belajar teknologi. 

"Dengan kunjungan ini saya jadi tahu prospek masa depan. Saya jadi minat dengan teknologi, terutama desain yang bisa diintegrasikan dengan AI. Semoga ISTTS semakin maju dan menghasilkan siswa yang mau belajar lebih dalam terkait teknologi," pungkas Patricia. (vin/hjr)

#iSTTS #AI #Artificial Intelligence #SMAK Dharma Mulya Surabaya