Jumat, 20 September 2024

Kementerian PAN RB Gelar Diseminasi dan Konsultasi Publik Survei Kepuasan Pengguna SP4N-LAPOR!

Diunggah pada : 14 Maret 2023 15:53:19 55
Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas (tengah baju putih) saat sesi foto bersama pada acara webinar Survei Kepuasan Pengguna SP4N-LAPOR! di Sheraton Grand, Gandaria City, Jakarta, pada Selasa (14/3/2023).

Jatim Newsroom – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) megadakan Diseminasi dan Konsultasi Publik Survei Kepuasan Pengguna Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!). Kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi dan masukan terhadap pelaksanaan SP4N-LAPOR! tahun 2021 dan tahun 2022.

Selain itu, kegiatan yang berlangsung secara hybrid di Sheraton Grand, Gandaria City, Jakarta, Selasa (14/3/2023) ini, juga untuk mengetahui hasil survei kepuasan terhadap pengguna dan admin SP4N-LAPOR!

Sebelumnya, Kementerian PAN RB bersama lembaga mitra pembangunan United Nations Development Program (UNDP) dan The Korea International Cooperation Agency (KOICA) telah mengadakan kegiatan survei kepuasan SP4N-LAPOR! kepuasan SP4N-LAPOR! terhadap para pengguna tahun 2021 dan semester 1 tahun 2022 serta admin SP4N-LAPOR.

Dalam arahannya, Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas, menyampaikan, Indonesia menempati peringkat 37 dari 193 negara yang berada di atas rata-rata dunia, region dan sub-region. “Artinya ada upaya pengembangan dan tata kelola Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik atau SPBE yang ke depan terus akan kita kembangkan,” jelasnya.

Anas mengungkapkan, Indeks Kepuasan SP4N LAPOR! 2022 adalah sebesar 73,7 % menurun dari tahun 2020 yang sebesar 75,7 %. “Ini disebabkan dari ketidak tepatan admin dalam disposisi pengaduan, kecepatan respon dari instansi, dan kemudahan untuk mendapatkan update. Maka, saat ini sedang proses untuk reformasi birokrasi berdampak, yang sekarang menjadi fokus dari birokrasi. Dan kontrolnya ini ada di SP4N LAPOR!,” ungkapnya.

Selanjutnya, Anas juga menyampaikan, saat ini reformasi sedang berfokus pada birokrasi berdampak.

“Ini merupakan harapan Presiden Jokowi yang pertama. Harapan kedua ialah agar birokrasi bukan hanya formalitas dan ke depan agar birokrasi ini harus lincah. Maka, birokrasi yang lincah ini perlu terus kita dorong agar dampaknya lebih nyata di depan rakyat. Salah satunya dengan mendorong digitalisasi dan kontrol dari SP4N LAPOR!,” terang Anas.

Lebih lanjut dikatakan Anas, pengelolaan pengaduan pelayanan publik adalah salah satu bagian penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas tidak hanya administratif sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

“Menjamin hal itu, pemerintah harus terbuka untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat. LAPOR awalnya hanya dikelola oleh kantor staf presiden namun melalui peraturan Menteri PAN RB Nomor 3 tahun 2015 LAPOR ditetapkan sebagai Sistem Pengelolan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional atau SP4N dan dikelola oleh Kementerian PAN RB, KSP, Ombudsman RI,” katanya.

Kemudian di 2020, lanjut Anas, LAPOR ditetapkan sebagai aplikasi umum yang mana setiap instansi wajib untuk menggunakan SP4N LAPOR! sebagai kanal pengaduan utama. Dikatakan Anas, bahwa sejak tahun 2015 SP4N LAPOR telah bekerja sama dengan KOICA dan UNDP) yang memiliki banyak kegiatan berdampak positif dari sisi penguatan, kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM, serta penguatan partisipasi publik.

“Melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada UNDP dan KOICA atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik,” ucap Anas.

Menurut Anas, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan bersama UNDP dan KOICA, di antaranya telah tersusun Master Plan dan RoadMap Pengaduan, penguatan kapasitas lembaga dalam penanganan pengaduan KLPD, serta berbagai workshop untuk meningkatkan kesadaran pemerintah dan masyarakat atas SP4N LAPOR dengan memerhatikan kelompok perempuan, pemuda, penyandang disabilitas dan kelompok marginal.

“Mudah-mudahan ke depan KOICA dan UNDP bisa terus bersama dengan kami termasuk melaksanakan terobosan baru agar harapan publik bisa dirangkum juga diselesaikan oleh kita semua,” harapnya.

Sementara itu, UNDP Indonesia Resident Representative, Norimasa Shimomura menyampaikan, SP4N LAPOR! telah sukses mengatur partisipasi masyarakat untuk memberikan umpan balik tentang kualitas pelayanan publik di Indonesia. Dikatakannya, salah satu cara untuk mengetahui seberapa baik layanan yang diberikan adalah dengan melakukan survei kepuasan warga yang telah sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir.

Sedangkan, Country Director KOICA Indonesia, Jeong Yun Gil mengatakan KOICA memiliki kemitraan yang kuat dengan KemenPAN RB dan UNDP Indonesia yang telah mendukung proyek LAPOR dalam rangka penyusunan strategi nasional Pemerintah Indonesia untuk efisiensi pelayanan publik dan penyebaran informasi.

Lebih lanjut dikatakan Jeong Yun Gil, bahwa semua Kemitraan KOICA ini telah memenuhi sebagian besar upaya dalam membawa pengalaman sistem di Korea ke masyarakat Indonesia. Dan tahun ini, adalah tahun terakhir dari Proyek LAPOR sejak dimulainya tonggak terpenting pada 2019.

Menurut Jeong Yun Gil, proyek ini akan berdampak signifikan dan melekat pada peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Di akhir sambutannya, Jeong Yun Gil mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran KemenPAN RB dan kementerian lainnya atas komitmen dan pendidikan yang prima untuk SP4N LAPOR. Ia berharap acara ini bermakna bagi Pemerintahan Indonesia.

Pada acara ini juga menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN RB Diah Natalisa, Sosiolog Universitas Indonesia Meuthia Ganie Rochman, dan Ketua Tim Peneliti IPB Consulting Iman Hilman. (vin/s)

 

#SP4N LAPOR! #KemenPANRB