Jumat, 20 September 2024

Dosen Universitas Brawijaya Kembangkan Sampo Ramah Lingkungan

Diunggah pada : 5 September 2022 15:41:37 431

Jatim Newsroom- Laboratorium Environment, Infrastructure, and Information System (EIIS) Universitas Brawijaya Malang melakukan inovasi berupa pembuatan sampo tradisional ramah lingkungan. Sampo sebagai produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak dan kotoran pada umumnya menggunakan 80%-90% zat kimia sebagai bahan dasar.

“Penggunaan beberapa zat kimia yang terkandung pada sampo dalam jangka panjang dapat menyebabkan dampak negatif, baik bagi kesehatan maupun lingkungan,” kata Imma Widyawati Agustin ST MT PhD selaku Ketua Laboratorium EIIS, Senin (5/9/2022).

Kandungan Propen Glikol serta DEA & TEA pada sampo dapat menyebabkan kerontokan rambut, iritasi kulit, bahkan reaksi alergi. Sementara pada lingkungan, kandungan SLS memiliki potensi untuk mencemari lingkungan karena tidak mudah terurai dan akan berada di lingkungan dalam waktu yang lama. Kemasan botol sampo juga menambah jumlah timbulan sampah domestik per tahunnya.

Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan sampo berbahan dasar kimia ialah dengan beralih menggunakan sampo ramah lingkungan yang aman bagi kesehatan dan tidak mencemari lingkungan, seperti sampo dari bahan alami dan sampo batang (shampoo bars).

Bahan-bahan alami seperti jeruk nipis, telur, alpukat, kemiri, lidah buaya, santan kelapa, madu, teh, merang padi, hingga yoghurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan rambut.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sampo tradisional ini mudah ditemui dan memiliki harga yang relatif murah. Merang padi terkenal sejak jaman dahulu sebagai bahan alami yang dapat memperkuat rambut dan menghitamkan rambut. Sementara, kandungan vitamin C dan asam sitrat pada jeruk nipis juga memiliki banyak fungsi, diantaranya untuk mengatasi ketombe dan mengurangi rambut berminyak.

“Sasaran kegiatan ini adalah Ibu-Ibu PKK, karena penggunaan sampo memiliki kaitan erat dengan aktivitas domestik, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” imbuh Imma Widyawati Agustin, ST., MT., Ph.D.

Sebelumnya, sembilan orang Dosen PWK Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung ke dalam Laboratorium Environment, Infrastructure, and Information System (EIIS) mengajak Ibu-Ibu PKK Perumahan Griyashanta untuk mengolah bahan alami menjadi sampo melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sampo tradisional ramah lingkungan yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Agustus 2022, di Balai RW 12 Perumahan Griyashanta, Kota Malang.

“Pelatihan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, sehingga diharapkan setelah adanya kegiatan ini masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekitar,” ujar Imma Widyawati Agustin selaku Ketua Laboratorium EIIS sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan delapan dosen lainnya, yaitu Nailah Firdausiyah ST MT PhD. Kartika Eka Sari ST MT, Dr Septiana Hariyani ST MT, Drtech Christia Meidiana ST MEng, Prof Dr Ir Budi Sugiarto Waluyo MSP, Ir Ismu Rini Dwi Ari MT PhD, Fauzul Rizal Sutikno ST MT PhD, dan Adipandang Yudono SSi MURP PhD. (jal/hjr)

#universitas brawijaya

Berita Terkait

Pengelolaan Limbah Peternakan
UB Dampingi Pendirian Bank Kotoran Sapi...
13 Agustus 2024
thumb
Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2024
Tim ATOM FILKOM UB Matangkan Strategi Je...
1 Juli 2024
thumb