Jumat, 20 September 2024

Anggota DPD RI Terpilih 2024-2029 Lia Istifhama Apresiasi Korporasi Tani Pemprov Jatim

Diunggah pada : 30 Mei 2024 19:43:06 225
Anggota DPD RI 2024 - 2029, Lia Istifhama saat bersama Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono. (Pca)

Jatim Newsroom - Gebrakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program Korporasi Tani yang diluncurkan oleh Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, pada 14 Mei 2024 lalu, mendapat apresiasi tinggi dari anggota DPD RI terpilih 2024 - 2029, Lia Istifhama.

Program yang disebut sebagai praktik terbaik Pemprov Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan pengendalian Inflasi melalui Korporasi Petani dengan Sistem Resi Gudang (SRG) tersebut, dinilai Ning Lia sangat efektif menstimulus kerja kolaborasi multi pihak.

“Sangat solutif apa yang disajikan Pemprov Jatim melalui korporasi tani demi menguatkan eksistensi Jatim sebagai lumbung pangan dan sekaligus menyelesaikan masalah yang muncul di lapangan. Melalui efektivitas kerjasama intraprovinsi dalam ketersediaan pasokan dengan harga terjangkau, yang tentu tetap menjaga kualitas, maka bukan hanya Jatim sedang berikhtiar mengendalikan inflasi, tapi juga menguatkan food estate dan contract farming,” kata Lia di konfirmasi, Kamis (30/5/2024)

Ia menjelaskan,detail tentang food estate dan contract farming dalam konteks korporasi tani. Food estate dan contract farming merupakan program top-down, yang dirancang secara nasional untuk mengatasi kerawanan pangan.

“Food Estate adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang dirancang dengan konsep pengembangan pangan terintegrasi, menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional 2020-2024 yang digagas oleh Presiden Jokowi. Sedangkan contract farming menekankan kemitraan antara petani sebagai produsen dengan pembeli. Dua konsep besar ini akan lebih mudah direalisasikan dengan adanya korporasi tani di tingkat regional,” lanjutnya.

Lia, yang juga aktivis sosial dan meraih suara tertinggi nasional sebagai senator perempuan non-petahana dalam Pileg 2024, optimis bahwa Jawa Timur akan menjadi model bagi provinsi lainnya.

“Melihat cara Jawa Timur yang berusaha menguatkan pertanian dan menyelesaikan masalah dari akarnya, sangat mungkin Jatim menjadi ‘jujugan’ provinsi lain untuk penguatan sektor agraris. Jatim bukan hanya lumbung pangan dengan volume produksi padi tertinggi se-Indonesia beberapa tahun terakhir, tetapi juga pilot bagi provinsi lainnya,” tandasnya.

Namun, Lia menyoroti masalah regenerasi petani sebagai tantangan utama. “Apakah generasi muda, seperti milenial dan gen Z, memiliki minat dan semangat mengolah lahan warisan negeri ataukah lebih condong bekerja di sektor non-pertanian karena jaminan gaji yang lebih pasti dan besar? Ini juga problem,” ujarnya.

Menurutnya, penting untuk memantik semangat para petani muda melalui dukungan pemerintah dalam modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Dukungan pemerintah melalui modernisasi alsintan menjadi variabel penarik minat generasi muda untuk menjadi petani,” ucapnya.

Lia juga menekankan pentingnya komparasi teknik pertanian dengan negara lain, seperti mengadopsi teknologi pertanian dari Jepang yang dikenal menghasilkan banyak desa pertanian.

“Modernisasi alsintan yang diterapkan di sana bisa mempermudah proses pengolahan dan memperbanyak volume hasil pertanian,” ungkapnya.

Selain itu, Lia menyebut sistem Tanam Petik Olah Kemas Jual (TPOJK) yang digulirkan oleh Khofifah Indar Parawansa sewaktu menjabat Gubernur Jatim sebagai skema yang efektif. “Skema ini utuh dari hulu ke hilir, dari proses produksi hingga distribusi ke konsumen, memastikan pengolahan baik sehingga terjadi repeat order,” tambahnya.

Lia juga menekankan pentingnya ilmu terapan di bidang pertanian dan prospek kerja nyata untuk menjaring minat generasi muda. “Penting bagi SMK Pertanian menjadi studi bergengsi dengan prospek kerja nyata dan menjanjikan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Adhy Karyono menjelaskan bahwa program penguatan kelembagaan petani melalui Korporasi Petani merupakan langkah untuk menjalankan Proyek Prioritas Strategis 4 RPJMN 2020-2024.

“Korporasi Petani adalah langkah strategis TPID Jatim untuk memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Ketersediaan pasokan beras di Korporasi Petani dapat menyeimbangkan surplus-defisit kebutuhan beras antar daerah,” pungkasnya. (Pca/hjr)

 

 

 

 

#DPD RI

Berita Terkait

Sambut HUT ke-79 Republik Indonesia
Dishub Jatim Akan Luncurkan Empat Progra...
3 Agustus 2024
thumb
Berhasil Tingkatkan Investasi di Jatim
DPD RI Terpilih, Lia Istifhama Puji Kine...
23 Juli 2024
thumb
Positioning Bumdes Jawa Timur Bukan Isapan Jempol
Anggota DPD RI Terpilih, Lia Istifahma A...
2 Juli 2024
thumb