Wagub dan Kapolda Jatim Bahas Peta Kerawanan Pilkada Serentak 2020

Jatim Newsroom - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, membahas peta kerawanan jelang Pilkada Serentak yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang. Dalam diskusi yang digelar oleh salah satu lembaga survei itu terdapat beberapa fokus pembahasan.

"Dari hasil survei peta kerawanan Pilkada Serentak di Jatim, ada aidah-kaidah ilmiah dan dilihat dari pelbagai faktor. Seperti sosial politik, kondisi konstelasi Pilkada, dan sosial ekonomi. Ini semua dipetakan kerawanannya," kata Emil di Surabaya, Jumat (4/9/2020).

Menurutnya, menjaga ketentraman dan ketertiban umum selama Pilkada adalah tugas utama pemerintah, termasuk bersama Forkopimda. "Siang ini Pak Kapolda Jatim juga hadir sendiri dan mendengarkan pemaparan hasil survei yang dilakukan Indopol," jelasnya.

Emil menjelaskan, pera kerawanan di dunia nyata sudah banyak dibahas. Selain itu, dibahas pula pera kerawanan di dunia maya.

"Di dunia nyata sudah dipetakan, tapi di dunia maya juga berpotensi terjadi hoaks dan black campaign atau kampanye gelap dan mengarah ke politik identitas yang memecah belah. Inilah yang menjadi perhatian Kapolda dan seluruh elemen pemerintah dan penyelenggara serta pengawas Pilkada," ungkapnya.

Kapolda Jatim mengucapkan terima kasih atas hasil survei yang dilakukan Indopol terkait peta kerawanan Pilkada Serentak. "Data dan informasi survei ini bisa menjadi bahan bagi kami di kepolisian untuk melakukan pengamanan. Kami juga berterimakasih dengan data ini, maka cukup membantu kami untuk melihat peta kerawanan berdasarkan hasil survei yang dilakukan," pungkasnya.

Dari 38 kab/kota di Jatim terdapat 19 daerah yang laksanakan Pilkada dan 19 lainnya tidak melaksanakan. Adapun 19 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada di Jatim, terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota.

Masing-masing kabupaten, yakni Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. Kemudian untuk kota, yakni Kota Blitar, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya. (afr/s)