Selasa, 7 Mei 2024

TPS Khusus, 18 Napi Rutan Ponorogo Gunakan Hak Suara

Diunggah pada : 9 Desember 2015 16:09:31 18

Jatim Newsroom- Pelaksanaan Pilkada serentak yang dilaksanakan hari ini, Rabu (9/12) mulai digelar. Salah satunya yakni Pilkada Ponorogo. Di kota reog tersebut disediakan TPS khusus di Rutan Kelas IIB Ponorogo. Tercatat 18 narapidana yang masuk dalam DPT bisa menggunakan hak suaranya.

"DPT sebenarnya ada 23 orang. Tapi 5 di antaranya sudah bebas dan sekarang hanya 18 orang napi yang gunakan hak suaranya. Satu perempuan dan 17 laki-laki," kata Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Ponorogo, Suherwan saat ditemui JNR.

Selain DPT dari narapidana warga binaan rutan, TPS yang berlokasi di dalam rutan juga menerima pemilih yang menggunakan formulir A5. "Untuk formulir A5 sementara ada 121 orang dan data akhirnya belum tahu. Bisa bertambah lagi sampai nanti siang tutup jam 13.00 WIB" jelasnya.

Sebelum proses pencoblosan dimulai, ia juga menyempatkan diri memberikan penjelasan tentang tata cara pencoblosan yang benar. Ia pun menunjukkan surat suara yang berisi empat pasangan calon. Dengan penjelasan itu, ia berharap napi bisa memahami cara mencoblos yang benar.

Kepala Rutan Ponorogo, Hendro Susilo Nugroho mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada kali ini antusias warga binaan cukup positif. "Mereka sangat senang dan siap menyukseskan pilkada. Semua warga binaan yang masuk DPT sepakat menggunakan hak pilihnya untuk bisa memilih pemimpin yang bijak," ungkapnya.

Menurutnya, walau terkungkung tembok tidak mengurangi semangat para napi untuk berjuang. "Walau dalam rutan, mereka para napi tetap bisa gunakan hak pilih dan ini sangat kami apresiasi karena disini juga disiapkan TPS khusus," ungkapnya.

Salah satu warga binaan Rutan Ponorogo, Iwan Ristika Yusaq mengaku senang dengan adanya TPS khusus. "Di sini beda dengan diluar. Kami memang narapidana, tapi kami ternyata masih punya hak politik untuk bisa memilih Bupati Ponorogo," jelasnya.

Pria yang telah menghuni rutan selama dua tahun itu juga pernah mengikuti pemilu saat Pilpres dan Pileg tahun 2014 di dalam rutan. Ia mengaku proses sosialisasi Pilkada serentak kali ini cukup bagus. "Ada tempelan pamflet sosialisasi pilkada. Kami bisa lebih tahu siapa calonnya dan apa visi misinya," katanya.

Selain dari pamflet, ia juga mengaku dapat informasi dari media televisi. "Kalau pagi sampai sore ada TV yang bisa kita lihat. Kami bisa lebih tahu operkembangan informasi termasuk Pilkada serentak ini," ungkapnya.

Sementara warga binaan yang lain, Setu mengaku tak terlalu antusias dengan pelaksanaan pilkada kali ini. "Saya cuma tahu beberapa nama calon. Jadi saya pikir datang ke TPS khusus ini yang penting nyoblos," tukasnya. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait