Jumat, 20 September 2024

SMPN 63 Raih Anugerah Terbaik Jenjang SMP Sekolah Adiwiyata Surabaya 2024

Diunggah pada : 25 Juni 2024 21:09:39 630
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (baju putih) saat menyerahkan anugerah Sekolah Adiwiyata kepada SMPN 63 Surabaya, di Balai Pemuda Kota Surabaya, Selasa (25/6/2024). Foto : SMPN 63 Surabaya

Jatim Newsroom - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 63 Surabaya meraih penghargaan berupa Anugerah Sekolah Adiwiyata Terbaik pertama jenjang SMP dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, kepada Kepala Sekolah SMPN 63, di Balai Pemuda Kota Surabaya, Selasa (25/6/2024).

Saat ditemui, Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMPN 63, Novida menyampaikan, selama ini program yang dijalankan untuk menjaga lingkungan sekolah hingga SMPN 63 meraih anugerah terbaik adalah dengan menanamkan kebiasaan baik pada para siswa supaya tidak membuang sampah sembarangan.

"Kita dari bapak ibu guru itu ada kerjasama yang baik untuk selalu mengingatkan para murid, supaya tidak membuang sampah sembarangan, dan akhirnya ya pelan-pelan mulai membiasakan anak-anak membuang sampah pada tempatnya," jelas Novi.

Lebih lanjut, Novi menerangkan, awalnya kegiatan khusus yang diadakan untuk menjaga lingkungan adalah bersih-bersih bersama. Diungkapkan Novi, setiap hari Jumat ada proyek kebersihan lingkungan.

"Setiap hari Jumat itu kan kita ada proyek ya, untuk kurikulum Merdeka itu seperti membuat kompos. Kita mengedukasi anak-anak melalui kegiatan yang digerakkan oleh SMP selama ini itu melalui program Jumat bersih," terangnya.


Mengingat lokasi SMPN 63 berada di Jalan Rusun Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, yang jauh dari lingkungan kota pusat, Novi menerangkan, para siswa SMPN 63 dibiasakan berwirausaha sejak dini supaya tidak jajan sembarangan dan bungkus jajannya berserakan di lingkungan.

"Lokasi sekolah kami tepatnya di daerah rumah susun Romokalisari Adventure, itu kan ada rusun, lokasinya sekolah saya itu di tengah-tengah situ di dalamnya. Maksudnya, lingkungannya tidak seberapa banyak yang jualan jajan, jadi kalau mau jajan tidak seperti yang sekolah-sekolah lain Itu kan banyak.  Makanya, anak-anak ini diajari untuk berwira usaha, orang tuanya yang memang jualan, menitipkan jajan di UMKM, kita tidak ada kantin. Jadi UMKM itu titipan dari anak-anak, dan mereka itu bukan dari guru-guru," tutur Novi.

"Selain itu, untuk menitipkan jajan di UMKM tersebut, anak-anak juga ada piket yang nitip jualan di situ. Mereka dipiket untuk jadi petugas yang jualan di situ," sambung Novi.

Novi menyampaikan, dengan anugerah Sekolah Adiwiyata dari Pemkot Surabaya ini, Ia berharap semoga program untuk menggalakkjan menjaga kebersihan dan sadar buang sampah pada tempatnya bisa menjadi budaya.

"Ini harus lebih digalakkan lagi, harapannya supaya murid-murid tetap mencintai lingkungan. Maka, tetap selalu ingat membuang sampah pada tempatnya, tidak sembarangan," pungkasnya. (vin/hjr) 

#Wali Kota Surabaya #pemkot surabaya #adiwiyata #Sekolah Adiwiyata #SMPN 63 Kota Surabaya