Selasa, 21 Mei 2024

Selama Masa Kampanye, KPID Jatim Imbau Peserta Pemilu Gunakan Media Penyiaran Berizin

Diunggah pada : 19 Januari 2024 11:35:52 38
Foto : Kominfo Bojonegoro

Jatim Newsroom – Selama masa kampanye berlangsung para peserta Pemilu 2024, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengimbau agar menggunakan media penyiaran berizin dan memperhatikan regulasi seperti Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran saat memproduksi materi kampanye.

Menurut Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jatim, Sundari, sesuai UU Penyiaran, izin yang wajib dimiliki oleh media penyiaran adalah Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dan Izin Stasiun Radio (ISR) dan Ini berlaku untuk media televisi maupun radio. 

"KPID Jatim tidak bisa menindak bila ada pelanggaran standar program siaran di lembaga penyiaran tak berizin. Media penyiaran yang tak berizin di Jawa Timur cukup banyak. Keberadaannya sering dimanfaatkan beberapa peserta pemilu untuk kampanye terselubung partai politik maupun calon presiden dan wakil presiden. Penggunaan media penyiaran yang tidak berizin melanggar frekuensi milik publik," ujar Sundari seperti dikutp dalam laman KPID Jatim, Jumat (19/1/2024). 

KPID Jawa Timur juga mengimbau masyarakat agar melapor ke kepolisian dan Balai Monitoring Spektrum Frequensi Radio Kelas 1 Surabaya serta Bawaslu jika mendapati siaran kampanye di media penyiaran tak berizin. Jika ada materi kampanye yang melanggar, meski di media penyiaran berizin, masyarakat bisa mengadu ke Bawaslu dan KPID Jatim. Caranya dengan menyebutkan nama lembaga penyiaran, program siaran, jam siaran, dan bukti rekam ke hotline KPID Jatim: 08113501919.

Sesuai jadwal masa kampanye, iklan kampanye di media massa mainstream termasuk radio dan televisi akan berlangsung pada tanggal 21 Januari-10 Februari. Aturan kampanye di media penyiaran selama Pemilu mengacu pada Peraturan KPU RI No. 15 Tahun 2023, Peraturan Bawaslu No 11 Tahun 2023, dan Peraturan KPI No. 4 Tahun 2023. 

"Media penyiaran yang sudah menayangkan iklan secara berimbang bisa tetap disanksi bila menampilkan adegan yang melanggar aturan penyiaran seperti adegan merokok, adegan sadis, adegan saru, atau adegan seram," kata Sundari.   

Sundari berharap peserta Pemilu memperhatikan regulasi untuk mencegah media penyiaran menayangkan konten yang merugikan kepentingan publik.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sangat mendukung KPID Jawa Timur, terlebih dalam memerangi hoax yang banyak menyebar di masa kampanye.(yan/s)

 

#kabupaten pasuruan