Selasa, 7 Mei 2024

Pelaksanaan Sub Pin Polio di Lamongan Lampaui Target Nasional

Diunggah pada : 15 Maret 2024 19:02:00 26
Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub - PIN) Polio novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2) di Lamongan. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Lamongan

Jatim Newsroom - Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub - PIN) Polio novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2) di Lamongan hingga hari ini, Jumat (15/3/2024) terpantau melampaui target Pemerintah Pusat.

Mengutip rilis Pemerintah Kabupaten Lamongan, antisipasi penyebaran virus menular Polio dilaksanakan sejak 15 Januari 2024 (putaran 1) hingga 29 Februari 2024 (putaran 2). 

Pada putaran pertama berhasil menyasar 135.904 cakupan atau 99,85% dan pada putaran kedua 134.700 cakupan atau 99,30%. Angka tersebut menandakan keberhasilan pelaksanaan sub pin polio, karena target dari Pemerintah Pusat ialah 95% lebih di setiap putaran, serta merata di seluruh wilayah sampai wilayah terkecil (dusun hingga desa).

"Target Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk seluruh anak di Lamongan usia 0-8 tahun kurang satu hari menerima vaksin polio melalui Sub Pin Polio berhasil melampaui target dari Pemerintah Pusat," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Moh. Chaidir Annas.

Menurut Annas  pemberian Sub Pin Polio akan terus digencarkan karena bahayanya penyakit Polio. Terlebih Polio merupakan penyakit menular yang tidak bisa diobati.

"Kita berharap seluruh anak di Kabupaten Lamongan mendapatkan Sub Pin Polio agar terhindar dari penyakit Polio yang sangat berbahaya. Tentu penyakit tersebut akan mempengaruhi sumber daya manusia berkualitas untuk Lamongan ke depan," kata Annas.

Meskipun sudah melampaui target nasional, pelaksanaan Sub Pin Polio masih menemukan kendala yang menghambat penuntasan pemberian Sub Pin Polio. Kendala yang ditemui berasal dari orang tua anak hingga kondisi fisik sang anak.

"Kendalanya banyak ada penolakan dari orang tua yang tidak mengizinkan anaknya diimunisasi dengan alasan tidak diperbolehkan oleh suaminya, pasca pemberian tetes polio di putaran 1 sasaran mengalami sakit, sehingga pada putaran 2 tidak diijinkan oleh orang tua atau wali murid diimunisasi lagi, saat pelaksanaan putaran 2 beberapa sasaran yang kondisinya masih sakit sehingga pemberiannya tertunda," terang Annas.

Menghadapi hal tersebut, Dinkes Lamongan berkolaborasi bersama lintas sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk menyosialisasikan pentingnya pelaksanaan Sub Pin Polio untuk anak hingga bahaya penyakit Polio kepada masyarakat. (idc/s)

#Kabupaten Lamongan #PIN Polio #Pekan imunisasi nasional