Jumat, 3 Mei 2024

Lamongan Lantik Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiah

Diunggah pada : 28 Oktober 2023 8:54:16 36
Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Lamongan

Jatim Newsroom - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) Kabupaten Lamongan periode 2023/2024 dilantik oleh Ketua umum IMM Jatim, Mohammad Miftahul Firdaus Su'udi, di Gedung Dakwah Muhammadiah Lamongan, Jumat (27/10/2023). Pelantikan ini disaksikan secara langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Di hadapan 27 pimpinan cabang IMM yang baru saja dilantik, Bupati Lamongan menekankan lima karakter agility (kelincahan) yang patut diterapkan sebagai akademisi penerus bangsa. Lima karakter tersebut yakni people agility, change agility, result agility, mental agility, dan learning agility.

“Sebagai mahasiswa ini harus terus memperbaiki literasi diri, tidak hanya literasi membaca buku tapi dengan literasi budaya, numerik, dan lainnya yang tentu akan menambah kekuatan dan kapasistas diri, bertahan dalam tekanan mental apapun,” tutur Pak Yes panggilan akrab Bupati Lamongan melalui rilis Humas Pemerintah Kabupaten Lamongan (28/10/2023).

Bupati Yes berharap, IMM mampu menjadi pionir sekaligus trendsetter agen perubahan. Sehingga, diperlukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. 

“Terus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,  masyarakat, hingga lainnya, dengan adaptasi itu dapat memperkuat diri menjadi sosok pemenang menghadapi generasi emas 2045 yang akan datang,” imbuh Bupati Yes. 

Lebih lanjut, kata Bupati Yes, momen ini dapat menjadi sebuah titik untuk mengarungi masa depan yang berkemanfatan dalam aktivitas IMM untuk tercapainya generasi unggul, generasi emas, di tengah perubahan zaman.

Sependapat dengan hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiah Lamongan, Sodikin, mengungkapkan untuk mencapai generasi emas, seorang mahasiswa harus memiliki otak yang cerdas dan perasaan peka agar terwujudnya keseimbangan yang hati-hati dan berani. 

“Aplikiskan ilmunya, implementasikan ilmunya, kebermanfatannya bagi manusia lain. Mahasiswa itu kritis, mengedepankan akal bukan otot. Kepedulian dan rasa itu perlu diasah dengan dimulai dari hal-hal kecil, paling dekat paling mudah,” katanya. 

Selain itu, Sodikin menambahkan, IMM identik dengan berpikir kritis, ilmiah, akademis, runtut, dan jelas madzhabnya. “Perdalam dengan serius tidak hanya sekedar belajar, mendalami ilmu yang penting, sebagian mendalami keseluruhan,” pungkasnya. (idc/s)




#lamongan #Muhammadiyah