Senin, 6 Mei 2024

Kenaikan Harga Minyak Goreng dan BBM Jadi Penyebab Penurunan NTP

Diunggah pada : 11 Mei 2022 14:03:08 149
suasana panen padi /ist

Jatim Newsroom- Penurunan NTP dan NTUP dibeberapa sektor disebabkan peningkatan harga kebutuhan petani dan rumah tangga, seperti minyak goreng dan bahan bakar, serta peningkatan biaya produksi pada beberapa komoditas, namun penerimaan petani tetap baik karena permintaan tinggi untuk komoditas pangan dan pertanian terutama saat puasa dan hari raya lebaran 2022.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Rabu (11/05/2022) mennyampaikan, terimakasih atas kerja keras petani, peternak dan semua pihak dalam mendorong sektor pertanian yang jauh lebih kuat dan mandiri. Karena itu, Kuntoro mengajak masyarakat untuk menjaga momemtum ini agar pertanian dan kesejahteraan petani tetap tumbuh secara baik.

"Apalagi saat ini kita sedang menghadapi panen raya di seluruh daerah. Momemtum ini harus kita jaga bersama agar tidak terjadi penurunan harga hasil panen" ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan April 2022 turun 1,51 persen dari 101,55 menjadi 100,02. Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,80 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,72 persen.

Dalam Berita Resmi Statistik Jawa Timur disebutkan, pada bulan April 2022, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, sedangkan dua subsektor lainnya mengalami kenaikan.

Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 5,72 persen dari 103,60 menjadi 97,67, diikut subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,37 persen dari 101,40 menjadi 98,99, dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar  0,12 persen dari 100,65 menjadi 100,53.

Sebaliknya subsektor yang mengalami kenaikan NTP terbesar adalah subsektor Peternakan sebesar 1,72 persen dari 101,15 menjadi 102,89 diikut subsektor Perikanan sebesar 1,06 persen dari 103,07 menjadi 104,16.

Sebelumnya, NTP nasional sepanjang bulan April 2022 sebesar 108,46 atau turun 0,76 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,06 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,83 persen.

NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Pada April 2022 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,97 persen yang disebabkan oleh hampir seluruh kelompok pengeluaran.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional April 2022 sebesar 108,64 atau turun 0,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. (jal/hjr)

#kementan

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait