Selasa, 7 Mei 2024

Kembangkan Penelitian Bidang Pertanian, ITS dan WS Seed Thailand Jalin MoU

Diunggah pada : 16 Agustus 2023 17:24:42 628
Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melakukan penanda tanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan WS Seed Thailand Bidang Pangan

Jatim Newsroom – Guna mengembangkan kapasitas penelitian di bidang pertanian, Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melakukan penanda tanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan WS Seed Thailand Bidang Pangan, di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kota Bangkok, Thailand, Rabu (16/8/2023).

Penanda tanganan MoU yang diketahui guna meningkatkan penelitian empiris ini dilakukan, agar ke depan dapat terbentuk kebijakan di bidang pertanian. WS Seed Thailand, akan memfasilitasi dan meningkatkan kegiatan penelitian bersama ITS untuk selanjutnya dilakukan perumusan kebijakan di WS Seed selama lima tahun ke depan.

Kepala PKKBI ITS, Arman Hakim Nasution kepada Jatim Newsroom menyampaikan, tantangan ke depan yang akan dihadapi Indonesia, dan semua negara adalah masalah pangan dan energi. Ketidak siapan dalam memanajemen kedua hal ini akan mengakibatkan dampak yang serius, maka dibutuhkan mitigasi risiko dalam menata maupun menyusun hal-hal strategis di bidang pangan ke depan.

“Mitigasi risiko berupa kerjasama B2B antara ITS, diwakili TKS 234 dengan WS Seed Thailand, merupakan salah satu mitigasi yg paling tepat. Karena fokus langsung pada pelaku bisnis, bukan model food estate yang dikembangkan non B2B,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Arman menerangkan, tujuan utama dari kerja sama B2B antara ITS yang diwakili TKS 234 dengan WS Seed Thailand adalah, supaya terjalin hubungan yang saling mendukung terkait kebutuhan riset penelitian pembenihan maupun plantation pemenuhan kebutuhan pangan antar kedua negara (Indonesia dan Thailand) dalam skema luas 3F (feed, food, and fuel).

“Sebagai ilustrasi, untuk bidang pangan jika Indonesia diprediksi akan kekurangan pangan sebesar xxx ton pada tahun xxx, maka WS Seed Thailand wajib menyuplai kekurangan itu. Selain itu, kolaborasi magang mahasiswa maupun antar expert juga melengkapi kerjasama ini,” terang Arman. 

Untuk kerangka strategi dan hasil penelitian yang dilakukan nantinya, Arman menjelaskan, akan dilakukan penguraian proses transformasi pertanian yang membutuhkan pendekatan penyampaian dimana sudah terintegrasi di seluruh ekosistem kemitraan. 

“MoU ini dan operasionalisasinya menambah upaya berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan integrasi, koordinasi, dan investasi oleh pemerintah, sektor swasta, mitra pelaksana dan pembangunan dalam penelitian pertanian untuk pembangunan di seluruh kawasan,” jelas Arman. 

Arman menuturkan, pihaknya meminta doa restu dan dukungan dari semua pihak atas terjalinnya kerja sama dengan WS Seed Thailand melalui penanda tanganan MoU ini. 

“Saya mohon doa dan dukungan semua pihak pada proses kerja sama ini nantinya, agar kolaborasi B2B antara ITS/TKS 234 dan WS Seed ini mampu diimplementasikan secara win-win solution. Sebagai bagian dari implementasi plantation, sehingga ADIDES atau Asosiasi Dosen Integrator Desa dapat menjadi backbone yang mendukung kebutuhan penanaman dan sekaligus para riset di seluruh Indonesia,” tuturnya. 

Sementara itu, Peniliti Litbang Pertanian untuk PKKBI dr. Mukhammad Muryono, yang berperan sebagai inisiator keterlibatan dalam penelitian dalam MoU antara ITS dan WS Seed Thailand mengakui, bahwa tantangan saat ini untuk transformasi pertanian di Indonesia dan Thailand memerlukan upaya terpadu, inklusif, peka iklim, dan tanggap gender. Karena hal tersebut dimanfaatkan sebagai peluang untuk penelitian dan pengembangan pertanian berkelanjutan di kedua negara. (vin/hjr)

#indonesia #its #penelitian #Thailand