Jumat, 3 Mei 2024

ITS Adakan FGD Nasional Lima PTN, Bahas Kemandirian Ekonomi Negara

Diunggah pada : 14 Agustus 2023 18:53:44 72
Kepala PKKBI ITS Arman Hakim Nasution (depan, tengah) saat sesi foto bersama peserta FGD Nasional Lima PTN Kemandirian Ekonomi, Energi, dan Industri 2023, di Surabaya, Senin (14/8/2023). Foto : Vivin

Jatim Newsroom – Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Nasional dengan Lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membahas tentang Kemandirian Ekonomi, Energi, dan Industri 2023, pada Senin (14/8/2023).

Selain ITS, PTN lainnya yakni perwakilan dari, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Brawijaya (UB). 

Adapun diskusi panel pada FGD yang berlangsung di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya ini, ialah ‘Rekomendasi Kebijakan Kemandirian dan Keberlanjutan Ekonomi, Energi, dan Industri berbasis Keunggulan Lokal Technoware – Humanware – Infoware – Organware (THIO Framework) menuju Indonesia Emas 2045’. Dengan bahasan diskusi panel tersebut, diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah ke depan terkait usulan tentang kemandirian ekonomi negara. 

Kepala PKKBI ITS Arman Hakim Nasution mengatakan, tujuan FGD ini digelar supaya usulan-usulan kebijakan pemerintah itu tidak hanya di kertas saja tetapi agar rekomendasi yang dihasilkan dari FGD ini, dapat dilaksanakan dengan baik ke depan. 

“Kebanyakan dari usulan-usulan yang ada itu kan hanya di atas kertas saja atau biasanya hanya diserahkan pada salah satu bakal calon presiden supaya yang memberikan rekomendasi itu jadi menteri," ungkapnya.

"Kita tidak begitu, kita gabungkan lima PTN ini mulai dari UI, ITS, UGM, UB dan UNAIR untuk ke depan pemimpin kita bisa punya bekal tentang konsep yang benar dari ekonomi, energi maupun industri yang tepat sasaran, karena negara Indonesia ini sejak dulu dikuasai oleh industri dari luar negeri,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, kepada para pemerintah selaku pemangku kepentingan dan pemegang kebijakan, maupun kepada para akademisi dan corporate, termasuk masyarakat Indonesia, Arman menyampaikan, melalui FGD ini diharapkan nanti semuanya memiliki kesadaran bersama untuk lebih mencintai produk Indonesia. 

Sedangkan tekait kemandirian yang berbasis pendekatan THIO Framework, Arman menerangkan, THIO adalah salah satu frame work pendekatan untuk memberikan rekomendasi kebijakan. Karena inti sebenarnya ialah harus membangun rekomendasi bisnis ekosistem. 

“Bisnis ekosistem itu kita terjemahkan dalam aspek teknologinya atau Technoware, aspek SDM-nya atau Humanware, aspek Infoware atau informasinya dan aspek organware atau organisasi. Sebenarnya ada lagi aspek Cyberware, mengingat potensi perluasan penggunaan internet dalam menyimpan data, maka cyber security menjadi keharusan untuk dikembangkan. Ini akan menjadi poin-poin penting dalam  kebijakan terkait infoware yang kita lakukan nantinya,” papar Arman. 

Setelah FGD ini dilakukan, Arman mengungkapkan, sebenarnya hal ini masih dalam perjalanan panjang. Bahwa setelah ini pihaknya akan membuat draft kebijakan yang akan disampaikan ke Kementerian terkait. “Seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Industri, ESDM energi, Kementerian Ekonomi, maupun lembaga kementerian lainnya yang terkait,” ungkap Arman. 

Arman menekankan, setelah FGD ini dilakukan jangan sampai rekomendasi kebijakan yang dihasilkan itu cuma jadi kertas dan tidak diperhatikan oleh para calon presiden. “Kita akan mainkan media sosial sekuat mungkin karena, kekuatan yang dimiliki ITS itu adalah media sosial, termasuk media yang sudah dimiliki ITS seperti ITS-TV. Sehingga nantinya para netizen justru akan memprotes calon-calon presiden yang tidak punya visi tentang energi, industri, maupun tentang pengembangan ekonomi,” tukasnya. 

Ke depan, Arman berharap pihaknya akan memperkuat kolaborasi tidak hanya dengan lima PTN tapi dengan beberapa PTN kuat lainnya, untuk bersama-sama memikirkan persoalan bangsa Indonesia ini. 

“Setiap presiden yang menang, kalau kita berbicara rancangan perencanaan nasional, tentunya kita akan membantuk Indonesia incorporated atau kombinasi antara government dan bisnis serta society yang kuat seperti yang terjadi di Jepang dan  Korea,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, dalam FGD ini Arman juga memperkenalkan jurusan baru di ITS yakni, Magister Inovasi Layanan dan Kebijakan Publik ITS atau disingkat MAS-IKP. 

Selain itu, dalam rangkaian acara FGD ini juga diserahkan penghargaan BUMDes Award kepada para pemenang BUMDes Award ITS. Yakni kategori Main Award yang diraih oleh BUMDes Mandala Sari dari Badung-Bali, kategori Innovation and digitalization diraih oleh BUMDes Kendang Sentul-Blitar Jawa Timur, dan kategori Special Mention Award yang diraih oleh BUMDes Kerkep Mandiri dari Kediri-Jawa Timur. (vin/hjr ). 

#unair #its #industri #UB #ekonomi #FGD #PTN #UGM #UI #energi