Sabtu, 4 Mei 2024

Guru Besar FK Unair Kembangkan Teknologi Radiologi Saraf untuk Deteksi Dini Stroke

Diunggah pada : 19 September 2023 9:54:00 65
Prof Dr Anggraini Dwi Sensusiati dr Sp Rad (K) salah satu guru besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya

Jatim Newsroom – Dalam upaya pencegahan kecacatan dan kematian umat manusia akibat stroke, Prof Dr Anggraini Dwi Sensusiati dr Sp Rad (K) salah satu guru besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (Unair) mengembangkan teknologi diagnosis abnormalitas pada susunan saraf pusat, tulang belakang, kepala, serta leher dengan memanfaatkan teknologi pencitraan.

“Teknologi pencitraan yang dimaksud yaitu ahli radiologi saraf dapat membuat interpretasi citra otak, tulang belakang, kepala, wajah, leher, dan bagian saraf lain untuk mendiagnosis adanya infeksi saraf atau penyakit lain seperti stroke, tumor, kelainan genetik, dan sebagainya,” terang Guru Besar kelahiran Pasuruan, 12 September 1961 itu, Selasa(19/9/2023).

Stroke di Indonesia, lanjutnya, merupakan penyakit pembunuh nomor satu. Sedangkan, secara global stroke menduduki posisi nomor dua sebagai penyakit pembunuh.

“Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau penyumbatan. Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehinggal sel-sel otak akan mati. Selain menyebabkan kematian, stroke juga penyebab kecacatan permanen,” tutur pengampu mata kuliah USG, MSCT, dan MRI Kepala-Leher tersebut.

Menurut Prof Anggraini, salah satu aspek yang memengaruhi keberhasilan penanganan stroke yaitu ketersediaan CT scan, MRI, tenaga radiographer, dan ahli radiologi untuk melakukan diagnosis stroke dan pemeriksaan laboratorium yang mendukung. Tanpa semua itu, penanganan stroke tidak akan maksimal.“CT scan bisa mendeteksi stroke dalam waktu beberapa detik saja, sehingga teknologi ini sangat diandalkan untuk deteksi cepat stroke,” ucapnya.

Pola Gaya Hidup Sehat

Pada akhir, Prof Anggraini mengingatkan untuk senantiasa menjaga gaya hidup sehat. Pilihan terbaik untuk menangani stroke adalah dengan mengendalikan faktor risiko. Deteksi dini stroke juga perlu dilakukan.

“Jika ada tanda-tanda stroke seperti tiba-tiba mati rasa pada wajah, lengan, maupun kaki, kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, kesulitan melihat, pusing, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala parah sesegera mungkin panggil ambulans atau datang ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan stroke,” pungkasnya. (mad/hjr)

 

 

#unair