Jumat, 3 Mei 2024

Dosen Robotika Unair Kupas Fakta Penggunaan Perdana VAR di Sepak Bola Indonesia

Diunggah pada : 19 Maret 2024 13:06:06 11
ilustrasi kinerja VAR ( foto: bola.net )

Jatim Newsroom- Pada 2023 lalu, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengumumkan pemberlakuan Video Assistant Referee (VAR) secara perdana dalam Liga 1 Indonesia pada Februari 2024. Namun realita di lapangan, PSSI melakukan uji coba VAR kali pertama pada awal Maret 2024, tepatnya dalam laga final Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2023/2024 antara Persita Tangerang U-20 versus Persis Solo U-20. 

VAR merupakan merupakan teknologi dengan sistem yang berguna membantu wasit untuk mengambil keputusan kontroversial atau krusial selama pertandingan. VAR terdiri atas sebuah tim wasit tambahan dalam yang mengawasi pertandingan melalui pemantauan video berbagai sudut pandang. 

Rodik Wahyu Indrawan SST MTrT, dosen Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, menjelaskan fungsi utama VAR dalam debutnya di pertandingan sepak bola Indonesia. Menurutnya, VAR tidak hanya membantu pengambilan keputusan wasit, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keadilan, mengurangi kontroversi, dan meningkatkan integritas pertandingan. 

“VAR memberikan kejelasan atas keputusan yang diambil oleh wasit. Tentu, ini mengurangi potensi perdebatan dan kebingungan yang mungkin timbul akibat keputusan kontroversial. Melalui penggunaan VAR, sepak bola Indonesia menunjukkan komitmen untuk memperbaiki standar pengadilan dan memastikan bahwa pertandingan berlangsung secara adil dan transparan,” terangnya.

 Rodik menambahkan bahwa VAR telah terbukti efektif dalam meningkatkan keadilan dan akurasi pertandingan di berbagai belahan dunia. Penerapan VAR di Indonesia merupakan langkah positif dengan harapan membawa manfaat yang signifikan bagi perkembangan sepak bola.

Bagai pisau bermata dua, begitu pula dengan VAR. Di balik manfaatnya dalam meningkatkan keadilan dan akurasi pertandingan, VAR juga menghadirkan beberapa tantangan.

Teknologi tersebut berpotensi menimbulkan ketergantungan berlebihan pada teknologi yang berujung pada gangguan pertandingan. Selain itu, dalam beberapa situasi menyebabkan sulit melakukan interpretasi. Contohnya pada situasi offside yang sangat tipis.

“Dalam menangani tantangan tersebut, perlu adanya pelatihan menyeluruh bagi semua pihak yang terlibat. Pelatihan ini harus memastikan pemahaman yang jelas tentang peraturan, prosedur penggunaan, dan cara mengintegrasikan VAR tanpa mengganggu jalannya pertandingan,” ucap dosen FTMM tersebut.

 Fakta Tersembunyi VAR

Menariknya, penerapan VAR dapat menarik investor dan sponsor karena penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang profesional dan adil. Hal tersebut dapat membantu peningkatan investasi dalam sepak bola Indonesia dengan mengawasi pengimplementasiannya.

Sebagai penutup, Rodik membeberkan beberapa fakta terkait VAR yang belum banyak diketahui. Walau VAR berguna dalam pengambilan keputusan, ternyata tidak semua insiden mampu dipantau olehnya. Tim VAR akan memeriksa situasi yang menjadi pemicu keraguan. 

“Wasit lapangan tetap dapat mempertahankan otoritas, memilih untuk menerima atau menolak saran usulan tim VAR. Kehadiran VAR telah memengaruhi strategi pertandingan, pemain mungkin lebih berhati-hati dalam melakukan pelanggaran dan mencari keuntungan dari situasi yang ambigu,” tuturnya.

Harapannya, penggunaan VAR dapat mendorong peningkatan standar pengadilan sepak bola di Indonesia secara keseluruhan. Juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih profesional dan meningkatkan reputasi sepak bola Indonesia di tingkat internasional. (mad/hjr)

 

#unair